Jakarta,REDAKSI17.COM – NASA baru-baru ini memamerkan teknologi yang digunakan digunakan sanggup mengirim sinyal dari jarak 16 jt kilometer dari luar angkasa. Teknologi dirancang sebagai sarana komunikasi baru dengan pesawat luar angkasa yang hal itu selama ini diantarkan oleh gelombang radio.
Sinyal yang mana dikirimkan dari lokasi yang dimaksud 40 kali lebih tinggi banyak berjauhan dibandingkan dengan Bumi serta Bulan yang tersebut disebut adalah kali pertama komunikasi berbasis optik digunakan untuk jarak sangat jauh.
Biasanya, NASA dan lembaga antariksa lain menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi dengan wahana dalam dalam luar angkasa. Kini, NASA mencoba menggunakan gelombang cahaya yang tersebut berfrekuensi lebih tinggi besar tinggi dari radio untuk menyediakan sistem dengan bandwidth yang tersebut mana lebih tinggi tinggi lebar serta kecepatan yang dimaksud lebih tinggi tinggi tinggi.
NASA menguji coba sinyal laser ini sebagai bagian dari program Deep Space Optical Communication (DSOC). Sistem ini, misalnya, dapat digunakan untuk mengirim sinyal video definisi tinggi secara real-time dari Mars ke Bumi.
|
Keberhasilan pengiriman sinyal menggunakan laser pada 2023 disebut NASA sebagai “cahaya pertama.”
“Mencapai cahaya pertama adalah satu dari banyak tonggak bersejarah DSOC dalam beberapa bulan ke depan, meniti jalan menuju komunikasi data lebih tinggi besar besar untuk mengirim informasi sains, gambar definisi tinggi, video streaming untuk menggalang lompatan besar berikutnya umat manusia,” kata Trudy Kortes, Direktur Demonstrasi Teknologi di area dalam markas NASA.
Teknologi yang dimaksud digunakan oleh DSOC serupa dengan teknologi yang mana dimaksud digunakan pada kabel serat optik pada Bumi. Namun, DSOC menggunakan cara yang yang berbeda untuk mengirim data terpencil ke luar angkasa.
DSOC menggunakan cahaya inframerah untuk mentransmisikan data dalam bentuk laser. Dalam bentuk laser, data mampu dikirimkan dalam “saluran” yang mana lebih tinggi tinggi sempit sehingga mampu “ditembak” tambahan akurat serta menghabiskan daya tambahan banyak sedikit.
Tiap bit data dikonversi dalam bentuk photon yang dimaksud dimaksud dipancarkan oleh laser. Untuk mengkonversi data ke dalam bentuk photon kemudian menerjemahkannya kembali, NASA menggunakan instrumen yang dimaksud itu disebut sebagai superconducting high-efficiency detector array.
Tantangan lainnya dari sistem ini adalah pengaturan posisi dalam real-time. Dalam uji coba terakhir, photon laser membutuhkan waktu 50 detik untuk memancar dari wahana luar angkasa ke teleskop,
Transceiver laser yang mana hal tersebut berhasil terkoneksi dipasang pada tempat wahana Psyche, yang digunakan mana saat itu sedang dalam misi menuju sabuk asteroid dalam antara Mars kemudian juga Jupiter. Psyche berhasil terkoneksi dengan teleskop Hale di tempat area California.
Psyche saat ini sedang menjalani tahap berikutnya dari misinya yaitu mengelilingi Mars. DSOC akan terus mencoba sistem komunikasi laser inframerah ini dari posisi baru Pscyche.