Bahkan, banjir beserta lumpur sempat jalan penghubung antara Kota Batu dengan Karangploso, Kabupaten Malang, tepatnya pada Jalan Raya Desa Pandanrejo dipenuhi lumpur.
Mengutip dari Ketik.co.id–parner Suara.com, lalu lintas pada Jalan Jalan Raya Desa Pandanrejo sempat terputus lantaran banjir. Petugas BPBD dibantu tim dari pemadam kebakaran membersihkan lumpur di area jalan selepas hujan reda.
Kepala Desa Bumiaji Edy Suyatno saat ditemui mengatakan, banjir sudah menjadi langganan pada titik tersebut. Hanya saja, kali ini menjadi yang terparah. Sebanyak 80 rumah terdampak.
“Memang ini yang paling parah. Tapi, sebenarnya kejadian banjir pada Dusun Beru bukan yang dimaksud pertama. Namun, sudah menjadi langganan setiap musim hujan, oleh sebab itu sudetan dari Sungai Paron menuju Sungai Brantas terlalu kecil,” ujarnya dikutip dari Suarajatimpost.com–jaringan Suara.com.
Dia mengungkapkan, kecilnya sudetan sungai yang tidak ada dapat menampung debit air, sehingga terjadi banjir kalau hujan.
Sebenarnya, kata dia, permasalahan banjir ini sudah pernah dibahas. Ada usulan untuk sudetan dari Sungai Paron ke Sungai Brantas dibongkar dan juga dilebarkan. Masukan itu sudah disampaikan saat Musrenbang, namun belum terealisasikan.
Kepala Dusun Beru Eva mengatakan, pada Tahun 2021 banjir pernah terjadi di tempat wilayahnya kemudian merendam area pertanian.
“Tahun lalu, ketinggian air saat banjir cuma sampai mata kaki orang dewasa. Artinya, belaka sampai teras saja. Tetapi, sekarang ketinggian air setinggi dalam atas lutut orang dewasa hingga masuk dalam rumah warga,” katanya.