Pemain naturalisasi Timnas Indonesia itu beberapa waktu lalu mengalami insiden pelemparan korek api oleh oknum suporter.
Insiden itu dialami Lilipaly saat klub yang dimaksud dibelanya itu berhadapan dengan Madura United pada Minggu sore, (1/10/2023)
Sampai saat ini insiden itu masih menjadi perbincangan publik, banyak yang menyayangkan tindakan tak bertanggung jawab itu.
Diduga pelaku pelemparan korek ke arah Lilipaly itu dilaksanakan oleh oknum suporter Madura United.
Insiden itu jadi perbincangan hangat di dalam sosial media, terlihat pada salah satu postingan akun instagram resmi klun Borneo FC, dikutip Suara Denpasar pada Senin, (2/10/2023).
Dalam postingan itu, instagram Borneo FC mempublikasikan pemain andalannya, yaitu Stefano Lilipaly yang digunakan mencetak gol di area laga kontra Madura United.
“Stefano Lilipaly. Madura United 1-2 Borneo Fc,” tulis akun tersebut.
Dalam kolom komentar, ada warganet yang dimaksud menyindir insiden pelemparan korek dalan laga itu.
Ia menyebut bahwa nilai tukar korek dalam Madura jadi naik tinggi setelah insiden hal itu dikerjakan oleh suporter.
“Korek pada Madura harganya naik jadi 50 juta,” sindir akun @fhribranz.
Beberapa warganet lainnya menimpal komentar akun yang dengan emoticon tawa.
Sindiran itu seolah mengarah pada denda, lantaran tindakan melempar benda ke lapangan, apalagi kepada pemain itu sanggup dikenakan denda.
Pasalnya, dikutip dari Bolatimes.com, pada bulan Februari 2023 lalu Persib dan juga PSS Sleman pernah dijatuhi denda sebesar Rp 50 jt oleh PSSI lantaran kedua suporter melempar botol saat laga tengah berlangsung.
Akan tetapi, sampai saat ini Komite Disiplin PSSI belum menjatuhkan denda kepada Madura United atas tindakan suporternya itu yang digunakan melempar korek ke arah salah satu pemain Borneo FC. (*/Ana AP)