Saptosari,REDAKSI17.COM – Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi siswa yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kapanewon Saptosari. Peninjauan dilakukan di Puskesmas Saptosari dan RSUD Saptosari untuk memastikan penanganan berjalan optimal, Sabtu (29/10/25)
Bupati menyampaikan bahwa hingga Rabu siang, sebanyak 695 siswa terdata mengalami gejala pusing, mual, dan diare yang diduga disebabkan dari konsumsi MBG yang diberikan pada hari Selasa, (28/10/2025) kemarin.
“Hari ini saya mendapat laporan bahwa terjadi dugaan keracunan pada siswa SMK dan SMP di Saptosari. Menurut laporan, bahwa sampai siang ini terhitung ada 695 anak terdampak diduga keracunan MBG,” ungkap Bupati Gunungkidul saat berada di RSUD Saptosari.
Korban dugaan kasus ini melibatkan siswa dari dua sekolah, yaitu SMK Negeri 1 Saptosari dan SMP Negeri 1 Saptosari. Berdasarkan informasi yang disampaikan Bupati, sebanyak 476 siswa SMK N 1 Saptosari, termasuk 10 guru, tercatat mengalami gejala.
“Dari jumlah siswa SMK N 1 Saptosari sebanyak 1.154 anak, yang terdata mengalami gejala ada 476 anak, termasuk 10 guru. Sementara ada 33 siswa yang tidak masuk sekolah hari ini, namun belum dapat dipastikan apakah terkait dugaan keracunan atau tidak,” jelasnya.
Sementara itu, di SMP N 1 Saptosari terdapat 420 siswa penerima MBG, dan 186 siswa di antaranya melaporkan gejala serupa, yakni pusing, mual, dan diare.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Puskesmas Saptosari, dan RSUD Saptosari untuk melakukan penanganan medis dan pendataan. Seluruh ambulans dan tenaga kesehatan dikerahkan untuk mempercepat penanganan korban.
“Saya sudah menelepon seluruh kepala puskesmas dan RSUD untuk siaga, dan memastikan kesiapan tenaga medis juga ambulans, jika sewaktu-waktu dibutuhkan”, tambah Mbak Endah, sapaan akrab Bupati Gunungkidul.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus melakukan pemantauan dan menunggu hasil investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dugaan keracunan massal ini.
Bupati mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua/wali siswa, untuk tetap tenang karena penanganan tengah dilakukan secara menyeluruh dan segera menghubungi layanan kesehatan jika terjadi gejala kepada para siswa.



