Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto blak-blakan negara tetangga yaitu Malaysia lalu Singapura tak ada senang dengan rencana Indonesia memajukan industri semikonduktor. Sehingga menurutnya sering dihambat melalui lembaga non profit yang digunakan dimaksud ada.
Airlangga menjelaskan saat ini Amerika Serikat mau mempersiapkan Indonesia masuk dalam pembuatan komponen semikonduktor. Selain itu juga China berencana juga berminat pada bagian wafer semikonduktor.
“Dan kita akan buat terintegrasi di dalam tempat pulau Rempang dengan konstruksi dunia usaha US$ 12 miliar,” kata Airlangga, dalam Seminar Ekonomi – Perspektif Pembangunan lalu Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045, di dalam dalam Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, Sabtu lalu dikutip Senin (12/5/2024).
Namun menurut Airlangga hal ini menghasilkan negara tetangga tidaklah senang. Sehingga sering mengganjal Indonesia dengan isu lingkungan.
“Dan Singapura, Malaysia bukan senang, makanya dibuat ribut terus serupa NGO-NGO, supaya Indonesia tak masuk pada industri semikonduktor, jadi itu realitas,” katanya.
![]() Ilustrasi Chip (Dok: Freepik) |
Airlangga menjelaskan sebelumnya Indonesia pernah memproduksi komponen semikonduktor. Namun pada akhirnya penanam modal pindah ke Malaysia akibat dari regulasi yang dimaksud digunakan diterapkan.
“Dan hari ini ekspor ke Malaysia electronic based 40%, nah Indonesia harus menarik ulang. Semikonduktor Indonesia baru dalam hilir, dalam testing serupa pada area assembling,” katanya.
Selain itu, untuk menyokong penyelenggaraan industri semikonduktor dibutuhkan engineer yang yang digunakan mana banyak pada bidang mikroelektronik.
“Karena kalau bicara semikonduktor itu bicara chip desain. Itu bahasa sederhananya adalah bikin sirkuit elektrik, sirkuit elektrik dibuat kecil,” katanya.
Menurut catatan Kementerian Perindustrian, Indonesia pernah miliki pabrik semikonduktor pada tahun 1973. Industri komponen cip semikonduktor merupakan penyetoran modal dua perusahaan multinasional Amerika Serikat yaitu Fairchild Semiconductors juga National Semiconductors.
Namun, lantaran permasalahan ketenagakerjaan, penanam modal pabrik semikonduktor memilih pindah ke Malaysia pada 1985. Sejak saat itu, manufaktur semikonduktor Indonesia kalah dengan Malaysia.
Indonesia bahkan menjadi pengimpor semikonduktor, padahal dulunya pengekspor. Kehilangan pabrik semikonduktor menjadi kerugian bagi Indonesia. Tak hanya sekali sekali mobil listrik, komponen semikonduktor adalah komponen fundamental dalam membangun habitat industri elektronik dalam tempat sebuah negara.