Home / Kesehatan / Cara Menurunkan Kadar Ureum Tinggi dalam Tubuh

Cara Menurunkan Kadar Ureum Tinggi dalam Tubuh

Ditinjau oleh dr. Fauzan Azhari SpPD

Tingkat kadar ureum merupakan indikator untuk mengetahui kesehatan fungsi ginjal.

Kadar ureum dalam darah merupakan indikator fungsi ginjal. Ureum diproduksi sebagai produk sampingan di hati ketika protein dimetabolisme.

Dengan kata lain, ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino di dalam hati.

Ginjal yang sehat akan menyaring ureum dari tubuh melalui urine. Kadar ureum yang tinggi umumnya menunjukkan bahwa seseorang sedang mengidap penyakit ginjal akut, kronis, atau gagal ginjal.

Kadar ureum yang tinggi merupakan kondisi serius. Kondisi tersebut bisa berakibat serius bila tak ditangani.

Penting juga bagi pengidap penyakit ginjal mengetahui cara menurunkan kadar ureum tinggi dalam tubuh.

Lantas, bagaimana cara menurunkan kadar ureum tinggi dalam tubuh?

Apa Itu Ureum?

Ureum adalah produk limbah alami yang dihasilkan dari metabolisme protein dalam tubuh.

Proses ini terjadi di hati, di mana protein dipecah menjadi asam amino, dan kemudian menghasilkan amonia.

Amonia sangat beracun bagi tubuh, sehingga diubah menjadi ureum yang kurang berbahaya.

Ureum kemudian dibawa oleh darah ke ginjal, di mana ia disaring dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

Proses ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh dan mencegah penumpukan zat-zat beracun.

Kadar ureum dalam darah biasanya diukur sebagai Blood Urea Nitrogen (BUN). Kadar BUN yang normal bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan individu, tetapi umumnya berkisar antara 7 hingga 20 mg/dL.

Penyebab Kadar Ureum Tinggi

Kadar ureum yang tinggi dalam darah dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Gangguan ginjal: Penyakit ginjal kronis, infeksi ginjal, atau gagal ginjal dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring ureum dari darah.
  • Dehidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi ureum dalam darah.
  • Diet tinggi protein: Konsumsi protein berlebihan dapat meningkatkan produksi ureum sebagai hasil sampingan metabolisme protein.
  • Obstruksi saluran kemih: Penyumbatan pada saluran kemih, seperti batu ginjal atau tumor, dapat menghambat aliran urine dan menyebabkan penumpukan ureum dalam darah.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat, seperti diuretik, dapat memengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan peningkatan kadar ureum.
  • Kondisi medis lainnya: Kondisi seperti gagal jantung kongestif, perdarahan saluran cerna, dan luka bakar parah juga dapat memengaruhi kadar ureum.

Deteksi dini faktor risiko dan pemeriksaan kesehatan berkala penting untuk mencegah dan mengelola kadar ureum tinggi.

Gejala Kadar Ureum Tinggi dalam Tubuh

Gejala saat kadar ureum tinggi mirip dengan penyakit ginjal kronis. Hal tersebut terkadang menyebabkan pengidap penyakit ginjal tidak menyadari bahwa mereka juga mengalami kadar ureum tinggi.

Oleh karena itu, pengidap penyakit ginjal harus menjalani pemeriksaan darah dan urinalisis secara teratur untuk memastikan ginjal masih bekerja dengan baik.

Perlu diketahui, gejala kadar ureum tinggi setiap orang bisa bervariasi dan dapat berubah. Bisa saja pada awalnya menunjukkan adanya perbaikan, tapi kemudian memburuk lagi.

Penyakit ginjal adalah kondisi yang mengancam jiwa, sehingga orang yang mencurigai adanya penyakit ginjal atau kadar ureum tinggi harus segera menemui dokter.

Beberapa gejala yang harus diwaspadai antara lain:

  • Sekelompok gejala yang disebut neuropati uremik atau kerusakan saraf akibat gagal ginjal. Neuropati dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau sensasi listrik di tubuh, terutama di tangan dan kaki.
  • Kelemahan, kelelahan, dan kebingungan. Gejala-gejala ini cenderung memburuk dari waktu ke waktu, dan tidak hilang dengan istirahat atau perbaikan nutrisi.
  • Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan. Beberapa orang mungkin kehilangan berat badan karena masalah ini.
  • Perubahan dalam tes darah. Sering kali tanda pertama saat kadar ureum tinggi adalah adanya urea dalam darah selama tes darah rutin.
  • Orang dengan kadar ureum tinggi dapat menunjukkan gejala asidosis metabolik, di mana tubuh memproduksi terlalu banyak asam.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Pembengkakan, terutama di sekitar kaki dan pergelangan kaki.
  • Kulit kering dan gatal.
  • Lebih sering buang air kecil, karena ginjal bekerja lebih keras.

Cara Menurunkan Kadar Ureum dalam Tubuh

Kadar ureum, kreatinin, dan kalium yang lebih tinggi umumnya menunjukkan bahwa ginjal sedang tidak berfungsi dengan baik.

Berikut ini beberapa cara menurunkan kadar ureum tinggi dalam tubuh:

1. Batasi Asupan Protein

Menurut sebuah penelitian, makanan protein secara berlebihan dapat meningkatkan kadar ureum dan kreatinin, meski hanya sementara.

Daging merah yang dimasak dapat mempengaruhi kadar ureum. Ada baiknya untuk beralih dari daging merah ke sayuran.

2. Konsumsi Makanan berserat

Suatu penelitian menunjukkan penurunan kadar ureum dapat terjadi saat pengidap penyakit ginjal mengonsumsi makanan berserat.

Hal ini menunjukkan terdapat efek makanan berserat terhadap tingkat ureum.

Serat dapat ditemukan dalam banyak makanan, misalnya:

  • Buah-buahan.
  • Sayuran.
  • Biji-bijian utuh.
  • Kacang-kacangan.

3. Cukupi Asupan Cairan

Kekurangan asupan cairan bisa menyebabkan tingginya kadar ureum dalam darah. Sebab air dibutuhkan sebagai pembawa zat-zat sisa dari darah, kemudian disaring oleh ginjal menjadi urine.

Nah, jika tubuh kekurangan cairan, maka penyaringan zat sisa pada ginjal jadi terhambat.

Kadar ureum bisa menentukan tingkat kesehatan fungsi ginjal. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memperhatikan kesehatan dari organ tersebut.

Nah, untuk memantau kadar ureum, kamu dapat melakukan tes pemantauan fungsi ginjal.

Tes ini sebetulnya bertujuan untuk memeriksa kesehatan dan fungsi ginjal secara keseluruhan sehingga apabila ditemukan gangguan atau permasalahan pada ginjal bisa segera ditangani dengan cepat.

Kini, untuk melakukan tes tersebut, kamu tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit.

Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:

  • Tak perlu repot keluar rumah.
  • Hemat waktu dan biaya
  • Tenaga kesehatan responnya cepat.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • Sampel diambil secara aman dan steril.
  • Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
  • Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
  • Harga tes lab ini mulai dari Rp 439.000,- dan semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
  • Hasil tes akan keluar dalam waktu 1 hari.
  • Untuk konsultasi hasil tes, kamu akan mendapat gratis voucher untuk chat dokter senilai 25rb di Halodoc.

 

Makanan yang Harus Dihindari saat Ureum Tinggi

Selain membatasi asupan protein, ada beberapa jenis makanan lain yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya saat kadar ureum tinggi, di antaranya:

  • Jeroan: Hati, ginjal, otak, dan organ dalam lainnya mengandung purin tinggi yang dapat meningkatkan kadar asam urat dan ureum.
  • Daging merah: Daging sapi, domba, dan babi juga mengandung purin yang cukup tinggi.
  • Makanan laut tertentu: Beberapa jenis makanan laut seperti sarden, teri, kerang, dan udang mengandung purin yang tinggi.
  • Minuman manis: Minuman bersoda, jus buah kemasan, dan minuman manis lainnya mengandung gula yang tinggi dan dapat membebani fungsi ginjal.
  • Makanan olahan: Makanan olahan seperti sosis, kornet, dan makanan cepat saji umumnya mengandung garam, lemak, dan bahan tambahan lainnya yang dapat memperburuk kondisi ginjal.
  • Sayuran tertentu: Beberapa jenis sayuran seperti bayam, asparagus, dan kembang kol mengandung purin yang cukup tinggi, meskipun tidak setinggi makanan hewani.

Penting untuk membaca label makanan dengan cermat dan memilih makanan yang segar dan alami.

Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi diet yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Ginjal

Cara terbaik untuk mencegah kadar ureum tinggi jika kamu mengidap gagal ginjal stadium akhir, yaitu dengan melakukan perawatan dialisis secara teratur. Hal ini akan membuat limbah tubuh tersaring dari darah.

Kamu juga harus menghindari makanan yang tinggi natrium, fosfor, dan kalium. Konsumsi makanan yang sehat dan berolahraga (dengan anjuran dokter) dapat membantu mencegah tingginya kadar ureum dalam tubuh.

Kadar ureum tinggi dalam tubuh juga bisa disebabkan oleh penyakit ginjal yang parah dan gagal ginjal. Nah, cobalah untuk terapkan pola  hidup sehat untuk mencegah masalah pada ginjal.

Beberapa cara untuk mencegah penyakit ginjal di antaranya:

  • Kendalikan diabetes.
  • Jaga tekanan darah yang sehat.
  • Ambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan jantung.
  • Berhenti merokok.
  • Terapkan pola makan bergizi seimbang dan rutin berolahraga untuk menghindari obesitas.

Pencegahan Ureum Tinggi

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah ureum tinggi:

  • Minum air yang cukup setiap hari.
  • Batasi asupan protein.
  • Hindari konsumsi alkohol berlebihan.
  • Berhenti merokok.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Rutin berolahraga.
  • Kontrol tekanan darah dan kadar gula darah.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Komplikasi Akibat Ureum Tinggi yang Tidak Terkontrol

Jika tidak ditangani dengan baik, ureum tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, antara lain:

  • Penyakit ginjal kronis
  • Gagal ginjal
  • Penyakit jantung
  • Anemia
  • Osteoporosis
  • Kerusakan saraf
  • Gangguan kesadaran

Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala ureum tinggi dan mengikuti anjuran dokter dengan seksama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *