Teten bukan merinci apa tujuan Shou bertemu dirinya, tetapi diduga pertemuan itu akan mendiskusikan masalah masa depan TikTok Shop yang mana sudah ditutup di area Indonesia pada awal Oktober lalu.
“Rencananya minggu ini. Habis saya sibuk kemarin,” kata Teten usai konferensi pers Rakornas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2023 dalam Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Namun, Teten belum mengungkapkan apa yang dimaksud akan dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk kepastian kapan TikTok Shop akan kembali berbisnis pada Indonesia.
“Kita belum tahu, kita dengar dulu,” ujar Teten.
Sebelumnya, Teten menegaskan bahwa sistem media sosial TikTok harus mematuhi aturan yang digunakan berlaku jika ingin membuka kembali layanan jual beli di area Indonesia.
Aturan yang mana dimaksud merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 yang digunakan mana menyebutkan tiada menggabungkan wadah media sosial dengan layanan perdagangan elektronik (e-commerce) dalam satu aplikasi.
“Mereka harus punya kantor di tempat di tempat ini serta tak bisa saja lagi kantor perwakilan, berbadan hukum dalam Indonesia,” sambung Teten.
Sesuai dengan saran dari Presiden Joko Widodo, terang Teten, TikTok juga diminta mengembangkan model usaha yang berkelanjutan dalam bidang perdagangan elektronik.
Diketahui, CEO TikTok Shou Zi Chew sudah pernah mengajukan permintaan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo setelah Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menyembunyikan TikTok Shop.
Namun, Presiden Jokowi mensyaratkan agar Shou Zi Chew bertemu terlebih dahulu dengan Menteri Koperasi kemudian UKM guna mendiskusikan kelanjutan nasib TikTok Shop di tempat Indonesia.
Pada lain kesempatan, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menerangkan bahwa pemerintah tidaklah melarang perusahaan aplikasi TikTok untuk berjualan, namun harus mematuhi aturan pemisahan antara wadah media sosial dengan perdagangan elektronik. [Antara]