Home / Nasional / China Tolak Kemerdekaan Taiwan, Tak Akan Ragu Hancurkan AS

China Tolak Kemerdekaan Taiwan, Tak Akan Ragu Hancurkan AS

China Tolak Kemerdekaan Taiwan, Tak Akan Ragu Hancurkan AS

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Pemerintah China menyatakan akan menghancurkan sampai berkeping-keping siapa belaka yang tersebut mana berani memisahkan Taiwan dari China, termasuk AS.

Pernyataan ini dilontarkan oleh Menteri Pertahanan China, Dong Jun, dalam acara The International Institute for Strategic Studies (IISS), Shangri-La Dialogue 2024, Singapura.

Dong Jun menganggap Partai Progresif Demokratik yang digunakan digunakan berkuasa pada dalam Taiwan saat ini secara bertahap telah dilakukan lama melakukan separatisme lalu bertekad menghapus identitas bangsa China dalam daerah pulau itu.

“Para separatis hal hal tersebut baru-baru ini melontarkan pernyataan fanatik yang dimaksud digunakan menunjukkan pengkhianatan dia terhadap bangsa Tiongkok lalu nenek moyang mereka. Mereka akan dipakukan pada pilar rasa malu dalam sejarah,” kata Dong, dikutip dari Aljazeera, Minggu (2/6/2024).

Dalam forum keamanan terbesar dalam Asia itu, Dong juga mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China selalu menjadi kekuatan yang digunakan yang tiada dapat dihancurkan dalam membela penyatuan tanah air, juga juga akan bertindak tegas setiap saat untuk mengekang kemerdekaan Taiwan serta juga melakukan konfirmasi bahwa upayanya tiada akan pernah berhasil.

“Siapa pun yang dimaksud digunakan berani memisahkan Taiwan dari Tiongkok akan hancur berkeping-keping serta menderita dari kehancurannya itu sendiri,” tegas Dong.

Pernyataan Dong keluar setelah ia sempat bertemu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin selama tambahan dari satu jam di dalam dalam sela-sela forum itu. Keduanya bertemu dalam hotel mewah yang tersebut mana menjadi tempat penyelenggaraan acara.

Setelah pertemuan tersebut, Austin mengatakan percakapan telepon antara komandan militer AS serta Tiongkok akan dilanjutkan “dalam beberapa bulan mendatang”, sementara Beijing memuji hubungan keamanan yang digunakan digunakan “menstabilkan” antara kedua negara.

Pemerintahan Presiden Joe Biden kemudian Xi Jin Ping telah dilakukan lama meningkatkan komunikasi untuk meredakan perselisihan antara kedua negara yang dimaksud digunakan sama-sama mempunyai senjata nuklir.

Fokus utamanya adalah dimulainya kembali dialog antar militer, yang dimaksud hal itu dipandang penting untuk mencegah perselisihan menjadi tak ada terkendali.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *