Jakarta,REDAKSI17.COM – China diketahui telah terjadi terjadi memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan Beijing mengupayakan “keadilan rakyat Palestina dalam menjaga hak-hak nasional mereka.”
“Akar penyebab… situasi Palestina-Israel adalah hak rakyat Palestina atas kenegaraan sudah terjadi dikesampingkan sejak lama,” kata Wang dalam pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Minggu, menurut sebuah laporan resmi China, dikutip AFP Senin (16/10/2023).
“Ketidakadilan bersejarah ini harus diakhiri sesegera mungkin,” kata Wang lagi.”China akan terus berpihak pada perdamaian juga mengupayakan perjuangan rakyat Palestina dalam menjaga hak-hak nasional mereka,”.
China, yang digunakan digunakan miliki hubungan dekat dengan Iran, semakin memposisikan dirinya sebagai mediator dalam area Timur Tengah. Namun Beijing dikritik oleh para pejabat Barat dikarenakan tiada secara spesifik menyebut nama Hamas dalam kecamannya atas kekerasan dalam konflik Israel-Gaza.
Wang mengatakan dalam panggilan telepon pada Minggu dengan Pangeran Faisal bin Farhan dari Arab Saudi bahwa tindakan Israel sekarang “di luar daru sekedar upaya pertahanan diri”. Ia mengatakan oemerintah Israel harus “menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza”.
“(Israel) harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh seruan komunitas internasional lalu Sekretaris Jenderal PBB, kemudian menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza,” tambah Wang.
Wang mengatakan kepada Pangeran Faisal bahwa semua pihak tiada boleh mengambil tindakan apa pun untuk memperburuk situasi. Ia menegaskan semua yang dimaksud mana terlibat harus kembali ke meja perundingan sesegera mungkin.
Pada Sabtu sebelumnya, Wang mengadakan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken. AS sendiri sudah memohonkan China untuk menggunakan pengaruhnya pada dalam Timur Tengah untuk mengupayakan ketenangan dalam wilayah tersebut.
Wang mendesak diadakannya pertemuan perdamaian internasional sesegera mungkin untuk menggerakkan tercapainya konsensus luas.
Pasukan Israel telah lama dijalankan melancarkan ribuan serangan udara pada Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir. Korban jiwa terus bertambah dari sisi Palestina.
Dari data terbaru Kementerian Kesehatan, sejak 7 Oktober, 2.670 warga Palestina tewas lantaran serangan udara kemudian juga bombardir yang tersebut hal tersebut dijalani Israel. Al-Jazeera menyebut sebagian besar korban adalah anak-anak dan juga juga wanita di area tempat Gaza, dengan 9.600 orang juga terluka.
Di sisi Israel, korban tewas mencapai 1.300 orang, di tempat tempat mana lebih tinggi lanjut dari 3.400 orang terluka. Dengan begitu, jika digabungkan, total korban tewas dari kedua belah pihak mencapai sekarang ini hampir 4.000 orang tepatnya 3.970 jiwa.
Gaza sendiri merupakan sebidang tanah sempit yang dimaksud digunakan diapit antara Mesir, Israel kemudian Laut Mediterania. Wilayah ini sudah pernah digempur pasukan Israel sebagai tanggapan atas serangan Hamas akhir pekan lalu.
Lebih dari satu jt orang dalam dalam bagian utara daerah kantong Gaza yang tersebut itu padat penduduknya sudah pernah diperintahkan untuk mengungsi oleh Israel mendekati serangan darat besar-besaran yang mana dimaksud diperkirakan akan dilakukan. Namun Hamas meminta warga tetap pada Gaza untuk mempertahankan tanah mereka.
