Jakarta,REDAKSI17.COM – PT Pertamina International Shipping (PIS) menambah armada kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC) menjadi 7 unit. Dua VLGC baru milik PIS ini akan digunakan untuk mengoptimalkan komoditas LPG. Pun untuk perdagangan rute internasional.
VLGC Pertamina Gas Caspia serta Pertamina Gas Dahlia diluncurkan di tempat tempat galangan kapal Hanhwa – Okpo Shipyard, Korea Selatan. Dua kapal ini merupakan kapal tanker gas raksasa terbesar dalam dalam dunia yang digunakan yang menggunakan teknologi terkini serta ramah lingkungan.
Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari menyambut hangat kehadiran 2 VLGC terbaru milik PIS ini, yang mana mana akan memperkuat peran PIS sebagai urat nadi distribusi energi di dalam area Indonesia sekaligus mengharumkan industri maritim Indonesia pada kancah global.
“VLGC ini bukan sekadar kapal, tapi testamen kolaborasi internasional, kecanggihan teknologi, lalu komitmen tak tergoyahkan dalam memperkuat ketahanan energi Indonesia. Kolaborasi internasional ini, kami yakini sanggup menyokong kapabilitas PIS , sebagai bagian dari Pertamina, dalam memperkuat infrastruktur energi,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/5/2024).
Kedua kapal ini, lanjutnya, hadir di dalam dalam momen yang mana mana tepat kemudian memainkan peran penting dalam menyalurkan LPG, energi yang digunakan lebih besar banyak ramah lingkungan untuk industri lalu rumah tangga.
“Kehadiran VLGC ini juga wujud dedikasi dalam memperkuat industri maritim Indonesia, seiring dengan ekspansi armada yang tersebut tambahan tinggi modern kemudian terbaru, kita menciptakan prospek baru untuk tenaga kerja yang mana dimaksud lebih besar lanjut terampil, lalu tentunya menaikkan posisi Indonesia sebagai yang digunakan mana terdepan pada industri perkapalan regional,” tambah Rabin.
CEO PIS Yoki Firnandi menyebut penambahan dua armada tanker VLGC menjadikan PIS sebagai salah satu pemilik kapal VLGC terbanyak di dalam dalam Asia Tenggara, dengan total 7 kapal VLGC.
“Semakin bertambahnya armada VLGC yang mana yang disebut lebih lanjut banyak ramah lingkungan, juga menunjukkan komitmen PIS untuk membantu transisi energi dan juga juga industri yang digunakan berkelanjutan,” ujar CEO PIS Yoki Firnandi.
Saat ini terdapat sebanyak 419 tanker VLGC yang dimaksud mana berlayar pada tempat seluruh dunia, dengan rata-rata usia kapal dalam 10,08 tahun. Dengan penambahan 2 armada baru, PIS pada masa pada masa kini miliki 7 tanker VLGC dengan rerata usia 3,42 tahun.
“Rerata usia kapal VLGC PIS yang mana dimaksud tergolong belia ini menjadi keunggulan tersendiri, terutama dari sisi kualitas operasional kapal yang tersebut mana tentunya lebih tinggi besar andal, memenuhi regulasi terkini, pemanfaatan teknologi baru yang tersebut sanggup semata menekan emisi gas buang lebih lanjut lanjut rendah, serta lebih banyak banyak berdaya saing,” tambah Yoki.
Deretan VLGC milik PIS yang digunakan sudah ada sebelumnya adalah; Pertamina Gas 1, Pertamina Gas 2, Pertamina Gas Amaryllis, Pertamina Gas Tulip, juga Pertamina Gas Bergenia. Pertamina Gas Caspia serta Pertamina Gas Dahlia punya beberapa keunggulan seperti, fleksibilitas muatan yang digunakan dimaksud tertinggi di dalam tempat kelasnya hingga 39 kombinasi muatan, lalu infrastruktur akomodasi anti pembajakan (full accommodation anti-piracy) untuk keamanan serta kenyamanan kru kapal.
Bahkan, VLGC Pertamina Gas Dahlia langsung dikelola PIS lalu diawaki oleh 100% kru Indonesia. Sejalan dengan komitmen keberlanjutan Pertamina, kedua kapal juga dilengkapi dengan energy saving device lalu juga shaft generator yang tersebut meningkatkan efisiensi unsur bakar juga mengurangi emisi karbon, serta menggunakan teknologi ramah lingkungan Dual Fuel lalu Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mengurangi polusi hujan asam (NOx).
Total armada kapal milik PIS sekarang ini menjadi 102 unit, termasuk Very Large Crude Carrier (VLCC), VLGC, Suezmax juga kapal ukuran lainnya. 60 kapal di dalam area antaranya beroperasi pada tempat rute internasional.