Jakarta,REDAKSI17.COM – Demo yang berlangsung selama dua pekan tambahan di tempat area beberapa orang kampus elit Amerika Serikat (AS), guna menyudahi perang Gaza kemudian pendudukan Palestina, memanas Rabu (1/5/2024) waktu setempat. Kekerasan pecah ketika pendukung pro Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro Palestina dalam Universitas California, Los Angeles (UCLA).
Video yang tersebut mana diverifikasi Reuters menunjukan orang-orang menggunakan tongkat kemudian tiang pemukul papan kayu, menghasilkan barikade darurat melindungi pengunjuk rasa pro-Palestina. Kekerasan terhentikan sebelum polisi dipanggil datang ke lokasi.
Kelompok pro Israel yang tersebut mana menyerang mahasiswa disebut “tampak lebih banyak besar tua dari sebagian mahasiswa” lalu mencoba melemparkan banyak benda ke pendemo pro Plaestina. Pejabat UCLA menyatakan bahwa perkemahan di tempat dalam kampusnya melanggar hukum, melanggar kebijakan universitas dan juga juga melibatkan orang-orang yang dimaksud digunakan bukan terafiliasi dengan kampus tersebut.
“Saya semata-mata berpikir merek bukan akan pernah sampai pada situasi seperti ini,” kata Kaia Shah, individu pengunjuk rasa pro-Palestina juga peneliti pada UCLA, dikutip laman yang dimaksud sama, Kamis (2/5/2024).
“Di mana menentang kami ditanggapi oleh para pengunjuk rasa tandingan yang tersebut dimaksud dengan kejam menyakiti kami, menyakiti kami, ketika kita bukan ada melakukan apa pun terhadap mereka,” tambahnya.
Hal ini terjadi semata-mata beberapa jam setelah polisi menangkap para mahasiswa kemudian aktivis di dalam dalam Universitas Columbia, New York, serta juga meratakan tenda yang mana dimaksud dibangun pendemo di area tempat kampus itu. Polisi dilaporkan menggenakan helm serta baju besi menangkapi mereka itu yang mana menduduki gedung akademik universitas itu.
Dilaporkan bula bagaimana mahasiswa lain yang tersebut digunakan menyaksikan kejadian mencemooh polisi. Sebelumnya tindakan represif aparat menginspirasi mencela serupa dalam kampus-kampus dalam seluruh AS kemudian luar negeri.
“Polisi menangkap 300 orang di area area Columbia dan juga juga City College of New York,” kata Walikota Eric Adams.
“Banyak dari merek itu yang mana dimaksud ditangkap didakwa melakukan pelanggaran kemudian kejahatan kriminal,” katanya.
Perlu diketahui bentrokan di tempat tempat UCLA juga Columbia adalah bagian dari aktivisme mahasiswa AS yang digunakan dimaksud terbesar sejak demonstrasi kemudian juga demonstrasi anti-rasisme pada tahun 2020. Protes hal itu menyusul peristiwa 7 Oktober dalam Israel oleh Hamas dari Jalur Gaza dan juga juga balasan perang Israel yang digunakan digunakan hingga saat ini terus berlangsung juga juga menewaskan 34.000 lebih besar besar orang.
![]() Massa pro Israel mencoba membubarkan mengkritisi yang tersebut mana digelas mahasiswa pro (Palestina REUTERS/David Swanson) |
|
Para pelajar telah lama terjadi berunjuk rasa atau mendirikan tenda dalam puluhan universitas di tempat area seluruh AS dalam beberapa hari terakhir, menyatakan penolakan terhadap perang Israel di area dalam Gaza. Mereka juga menuntut sekolah-sekolah divestasi dari perusahaan-perusahaan yang digunakan dimaksud mengupayakan pemerintah Israel.
Unjuk rasa diikuti mahasiswa dari beragam etnis. Banyak pengunjuk rasa, beberapa di area dalam antaranya adalah orang Yahudi yang digunakan menolak tuduhan antisemitisme.
Di Universitas Columbia sendiri, Presiden Minouche Shafik alhirnya mengundurkan diri akibat demonstrasi ini. Shafik mengatakan mencela itu sudah menghidupkan “kebencian dalam Columbia”.
Ia menyebut demo mengundang “pelecehan lalu retorika permusuhan”. Bahkan ini dikerjakan oleh orang luar yang digunakan digunakan datang ke jalan-jalan Manhattan yang mana mana sibuk di dalam dalam sekitar kampus.
Presiden AS Joe Biden sendiri berencana memberikan pidato tentang antisemitisme minggu depan di area tempat acara peringatan Holocaust. Ia sebelumnya sudah pernah menghasilkan marah banyak pengunjuk rasa dikarenakan mendanai juga mempersenjatai Israel.
“Warga Amerika mempunyai hak untuk melakukan membantah secara damai,” kata Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih, kepada wartawan.
“Pengambilalihan paksa suatu bangunan bukanlah tindakan yang tersebut mana damai,” ujarnya.
Protes pro-Palestina dikoordinasi oleh kelompok Students for Justice in Palestine serta Jewish Voice for Peace. Mengutip New York Post, mengecam dijalani oleh mahasiswa serta dosen dari tak semata-mata belaka dari UCLA serta Columbia.
Demo juga terjadi di area dalam New York University, The New School, Brown University, Harvard, Tufts University, Massachusetts Institute of Technology, Princeton University, Yale University, hingga Emerson College. Ada pula University of Southern California, University of California, California State Polytechnic University, University of Pittsburgh, University of Minnesota, Ohio State University, kemudian University of Michigan.
University of Texas yang tersebut hal itu terbagi pada wilayah Arlington, Austin, Dallas lalu juga San Antonio juga mengambil bagian melakukan protes. Selain itu ada juga berunjuk rasa dari University of North Carolina, University of New Mexico, Emory University, Rice University hingga American University.
Meski ada banyak protes, AS tetap terus menerus berikan bantuan ke Israel. Pada 23 April lalu, Senat AS resmi menyetujui bantuan sebesar US$95 miliar atau sekitar Rp1.534 triliun untuk Ukraina, Israel kemudian Taiwan, pada dalam mana Tel Aviv mendapatkan bantuan senilai US$26,3 miliar (Rp424 triliun).