JAKARTA,REDAKSI17.COM – Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror (AT) Polri sukses menuntaskan program Roadshow Sosialisasi bertajuk Mencegah Radikalisme & Kekerasan Anak yang menyasar 90 SMA di seluruh wilayah Jakarta. Kegiatan yang berlangsung maraton sejak 8 hingga 18 Desember 2025 ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Densus 88 AT Polri, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan Binmas Polda Metro Jaya.
Sebanyak 28.449 siswa terlibat aktif dalam program ini. Fokus utama edukasi adalah memberikan pemahaman mendalam mengenai bahaya Ideologi Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET), serta bagaimana melindungi diri dari pengaruh negatif tersebut yang kini marak menyusup melalui media sosial dan game online.
Tim sosialisasi menekankan bahwa pintu masuk radikalisme seringkali bermula dari isu-isu di lingkungan sekolah, salah satunya adalah perundungan.
Bullying adalah salah satu penyebab terjadinya radikalisasi dan kekerasan di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, siswa perlu memahami pentingnya toleransi dan perdamaian dalam mencegah penyebaran paham IRET, tegas perwakilan Tim Pencegahan Densus 88 AT Polri dalam salah satu sesi sosialisasinya.
Selain membahas bahaya bullying, para siswa dibekali wawasan tentang proses radikalisasi, pemahaman ideologi kebangsaan, serta cara mengidentifikasi potensi penyebaran kekerasan di ruang digital. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenali ancaman sejak dini serta mendorong mereka untuk mengkampanyekan nilai-nilai toleransi dan perdamaian.
Pihak kepolisian berharap puluhan ribu siswa ini dapat menjadi agen perubahan (agent of change) yang positif. Dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila, diharapkan Jakarta dapat membangun generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan mampu membentengi diri serta lingkungan sosialnya dari pengaruh radikalisme.
Melalui keberhasilan roadshow ini, Polri berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program edukatif yang menyentuh langsung akar rumput, demi terciptanya masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan bebas dari ancaman terorisme.



