Jakarta,REDAKSI17.COM – Perang Israel-Hamas sudah berlangsung selama tujuh bulan. Selama periode tersebut, warga di dalam tempat Gaza, Palestina, mengalami penderitaan sangat mendalam.
Perang Israel-Hamas meletus sejak 7 Oktober 2023. Setelah perang meletus, Gaza di area dalam tepi Barat menjadi medan pertempuran. Wilayah itu juga terus dihujani serangan, termasuk Rafah.
Terbaru, tentara Israel dilaporkan tetap membombardir wilayah Rafah, Gaza Selatan pada Kamis (9/5/2024). Bombardir itu sekaligus bentuk pengabaian Israel atas peringatan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang tidaklah akan memperkuat Israel dalam hal memberikan senjata ofensif.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan, perundingan tidaklah langsung berakhir pada Kairo. Sehingga, Israel tetap melanjutkan operasinya di dalam dalam Rafah kemudian bagian lain dari Jalur Gaza seperti yang dimaksud dimaksud telah dilakukan diimplementasikan direncanakan.
Mengutip laman Reuters, Israel sudah terjadi menyampaikan kepada para mediator atas keberatannya mengenai proposal Hamas untuk kesepakatan pembebasan sandera.
“Jika perlu, kami akan bertempur dengan kuku-kuku kami,” kata Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, dikutip dari Reuters, Jumat (10/5/2024).
Serangan ke Rafah kemarin kemudian sebelumnya menyebabkan tambahan dari 100.000 warga Palestina mengungsi meninggalkan kota tersebut. Ribuan pengungsi Palestina yang dimaksud saat ini menghadapi ancaman krisis air bersih lalu pasokan makanan.
Data dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) kemudian Agensi Pekerjaan serta Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina dalam area Timur Dekat (UNRWA) mencatat perang Israel vs Hamas sejak 7 Oktober 2023 sudah menimbulkan kerusakan hingga ribuan korban jiwa. Korban terbesar adalah dari pihak Palestina.
Jumlah warga Palestina yang tersebut dimaksud tewas akibat perang sudah menembus 34.844 jiwa. Artinya 1 dari 63 warga Palestina dalam area Gaza tewas. Sebagai catatan, jumlah keseluruhan agregat warga Palestina di dalam area Gaza mencapai 21,7 juta.
Jumlah korban tewas juga mencapai 180 jiwa per hari. Yang mengenaskan 13.800 korban adalah anak-anak yang tersebut dimaksud tak berdosa.
Jumlah korban dari pihak Israel 1.139 jiwa.
Nasib pilu warga Palestina juga tercermin dari susahnya mereka itu mendapatkan layanan kesehatan hingga banyaknya anak-anak yang tersebut mana terancam mengalami disabilitas.
