UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB), serta menggandeng Tim Penggerak PKK se-Kota Yogyakarta untuk terus mendorong perempuan melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) maupun tes HPV DNA sebagai upaya pencegahan kanker serviks.

Dimana saat ini, Pemkot Yogyakarta telah menyediakan program pemeriksaan IVA DNA gratis yang dapat diakses baik oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun masyarakat umum dengan mendaftar melalui tautan https://bit.ly/pendaftaranhpvdnakotayk.

Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Siti Hafsah saat bersama Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Bidang P2P, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Iva Kusdyarini.

Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Siti Hafsah, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini meski masih banyak yang merasa takut.

“Masyarakat sering berpikir kalau di tes nanti malah ketahuan sakit. Padahal, justru dengan skrining sejak dini, kita bisa lebih cepat melakukan pencegahan,” jelas Siti Hafsah saat diwawancarai pada kegiatan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Ruang Kunthi, Kantor PKK Kota Yogyakarta, Kamis (25/9).

Pihaknya berharap, sebagai kader PKK di tingkat kelurahan dapat menyebarkan informasi ini kepada warganya. “Harapan saya, khususnya bagi pasangan usia subur, sebaiknya melakukan tes sedini mungkin. Apalagi saat ini sudah difasilitasi Puskesmas dengan tanpa biaya atau gratis,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti Ketua PKK Kelurahan se Kota Yogyakarta.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Bidang P2P, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Iva Kusdyarini, menjelaskan pada tahun 2025 pemerintah Kota Yogyakarta melaksanakan RAN eliminasi kanker serviks melalui program deteksi dini.

“Metode terbaru adalab pemeriksaan HPV DNA co testing IVA (inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai upaya pencegahan kanker serviks (leher rahim).,” jelasnya.

Dimana saat ini sejak bulan Januari hingga bulan Agustus 2025 jumlah kasus kanker serviks di Kota Yogyakarta sebanyak 89 kasus. Untuk itu, pemerintah menargetkan pemeriksaan pada tahun 2025 mencapai 2.283 perempuan.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Bidang P2P, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Iva Kusdyarini saat memberikan materi mengenai kanker serviks.

Selain pemeriksaan, pemerintah juga menjalankan vaksinasi HPV bagi siswi kelas 5 SD, dan ke depan diharapkan juga akan menyasar anak laki-laki. “Karena HPV dapat menyerang pria maupun wanita,” ujarnya.

Tambahnya, meski di Kota Yogyakarta prevalensinya relatif rendah dibanding kanker payudara, upaya pencegahan terus digencarkan.

Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), Pap Smear konvensional, Sitologi berbasis cairan (Thin Prep), dan Tes HPV DNA. Namun Program yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah Kota Yogyakarta adalah pemeriksaan HPV DNA co testing IVA.

Setiap hari Rabu, Puskesmas di Kota Yogyakarta membuka layanan tes HPV DNA co testing IVA dan SADANIS (periksa payudara klinis) gratis. “Kalau di fasilitas swasta, biaya tes ini cukup mahal. Karena ada program pemerintah yang gratis, ayo kita manfaatkan bersama,” katanya.

Selanjutnya, salah satu peserta yang merupakan anggota Pokja I TP PKK Kota Yogyakarta, Novi mengatakan, kegiatan ini sangat membantu para Ketua PKK di Kelurahan untuk mengajak masyarakat akan sadar pentingnya melakukan pemeriksaan sejak dini.

“Sosialisasi ini harus masif dilakukan, tidak cukup hanya di level kota. Kader PKK, organisasi perempuan, hingga relawan perlu dilibatkan agar kesadaran masyarakat semakin meningkat,” ujarnya.