Jakarta,REDAKSI17.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Peduli menginisiasi program ‘BRI Menanam-Grow & Green’ dalam rangka dukung pemulihan biosfer dunia kemudian menggalang upaya pemerintah memerangi perubahan iklim.
Kegiatan yang digunakan yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini berbentuk aktivitas-aktivitas yang mana yang mengupayakan upaya pemulihan sistem ekologi baik pada laut maupun di dalam dalam darat.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI Menanam-Grow and Green diimplementasikan dalam berbagai aktivitas. Antara lain ‘Grow & Green Mangrove’ yang yang merupakan program penanaman modal mangrove serta cemara laut sebagai upaya restorasi dalam area daerah pesisir Indonesia serta ‘Grow & Green Reforestation’ yang dimaksud hal itu merupakan pembangunan ekonomi pohon di dalam dalam lahan-lahan kritis, dengan mengutamakan pohon buah atau pohon produktif yang tersebut mana memberikan nilai ekonomis bagi rakyat sekitar sekaligus pemberdayaan kelompok umum di area tempat lokasi penanaman modal pohon.
Selain itu, ‘Grow & Green Coral Reef’ yang mana hal itu merupakan kegiatan transplantasi terumbu karang guna meningkatkan tutupan terumbu karang, menjaga sistem ekologi juga biodiversitas laut lalu ‘Grow & Green Biodiversity’ yang mana mana merupakan kegiatan penyetoran pohon endemik sekaligus konservasi satwa yang mana itu dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup kemudian Kehutanan.
“Ini adalah komitmen BRI dalam menyokong pembangunan kemudian pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang digunakan berbasis Environment, Social, and Governance (ESG). Program ini menjadi wadah untuk mewujudkan praktik perkembangan berkelanjutan yang tersebut dimaksud miliki tujuan untuk melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan rakyat dan juga juga meningkatan perekonomian,” ungkap Catur dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024).
Sejak dijalankan pada 2023, program BRI Menanam-Grow & Green sudah menyetorkan bibit pohon sebanyak 42.800 bibit.
Bibit pohon yang tersebut digunakan ditanam dalam antaranya mangrove, cemara laut, lalu tanaman produktif, seperti durian, kopi, aren, pinus, pala, serta melakukan transplantasi 2.430 fragmen terumbu karang pada dalam beberapa Pulau pada Indonesia. Secara keseluruhan, program ini berpotensi menyerap karbon sebesar 9.653,51 Ton CO2e/tahun.
Dalam pelaksanaanya, BRI berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti organisasi non-profit juga warga dengan jangka waktu tertentu. Program ini juga merupakan program berkelanjutan yang mana terus dimonitor serta dievaluasi keberhasilannya.
Catur menambahkan, BRI Menanam-Grow & Green mengedepankan tiga nilai inti, yaitu nilai sosial, ekonomi, kemudian lingkungan. Dalam nilai sosial, program ini memberikan pemberdayaan kepada kelompok tani.
Sebagai hasilnya, program BRI Menanam-Grow & Green memberdayakan 17 kelompok tani atau nelayan yang digunakan berperan melakukan penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, serta pendataan, serta monitoring tanaman atau fragmen terumbu karang.
Sementara untuk nilai ekonomi, program ini meningkatkan pendapatan kelompok dari kegiatan penanaman, perawatan, kemudian juga pendataan tanaman. Program BRI Menanam-Grow & Green berhasil membuka lapangan kerja kepada 607 Kepala Keluarga (KK) lalu juga hasil panen tanaman produktif menjadi pendapatan tambahan bagi penduduk yang mana dimaksud terlibat.
Lalu untuk nilai lingkungan, program ini merupakan aksi untuk mengatasi perubahan iklim. Saat ini Indonesia menghadapi adanya 14 jt lahan kritis yang dimaksud hal tersebut disebabkan degradasi lahan merupakan pengurangan status lahan secara fisik, kimia, atau biologi oleh sebab itu aktivitas illegal logging, kebakaran hutan, atau alih fungsi hutan.
Menurut Catur, kegiatan penanaman modal pohon produktif merupakan upaya dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis, seperti banjir, longsor, lalu kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi juga adaptasi perubahan iklim.
“Penanaman pohon produktif juga diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat. Kami juga menegaskan bahwa pohon-pohon produktif yang dimaksud digunakan ditanam yang mendapat perawatan lalu pendampingan sehingga pada akhirnya dapat dipanen lalu membantu perekonomian anggota kelompok,” tegasnya.