Yogyakarta (14/02/2025)REDAKSI17.COM – Tugas utama Diaspora DIY ialah harus mampu mewariskan semangat keistimewaan DIY kepada generasi penerus. Semangat keistimewaan DIY ini juga mencakup segala macam informasi dari berbagai aspek terkait DIY, agar kelestariannya tetap terjaga.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat menerima audiensi Forum Komunikasi Diaspora DIY pada Jumat (14/02). Bertempat di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, rombongan Forum Komunikasi Diaspora DIY yang hadir mewakili seluruh Diaspora kabupaten/kota se-DIY.
“Dan tidak hanya kepada generasi penerus, saudara-saudara sekalian tentu membawa serta semangat, nilai, dan budaya Yogyakarta ke berbagai penjuru dunia, menjadi duta yang mengharumkan nama DIY. Selanjutnya, sebagai warga DIY, tentu bagaimana agar kita semua bisa bersama memberikan manfaat bagi DIY, termasuk dalam upaya meningkatkan kesejahteraan DIY,” imbuh Sri Paduka.
Menurut Sri Paduka, Diaspora DIY harusnya bukan sekadar kumpulan individu yang berada di luar daerah, tetapi merupakan bagian dari kekuatan besar yang dapat memberikan manfaat bagi DIY. Untuk itu, Sri Paduka mengajak seluruh anggota Forum Komunikasi Diaspora DIY untuk dapat memberikan kontribusi terhadap daerahnya masing-masing.
Ditegaskan Sri Paduka, kontribusi yang diberikan tidak melulu bantuan materi ataupun yang berbentuk kegiatan-kegiatan. Justru menurut Sri Paduka, bantuan yang memiliki masa jangka panjang yang harusnya lebih diutamakan. “Kalau saya menyebutnya investasi intelektual, jadi bantuan yang berhubungan dengan edukasi. Misalnya bisa dengan menyumbang buku atau membesarkan perpustakaan desa karena ini lebih panjang usia pakainya,” kata Sri Paduka.
Sri Paduka pun menuturkan, Forum Komunikasi Diaspora DIY yang terbentuk ini diharapkan pula dapat menjadi jembatan untuk kolaborasi yang lebih erat, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, hingga budaya. Sebagai daerah yang terus berkembang, DIY membutuhkan peran diaspora dalam berbagai aspek.
“Dengan pengalaman dan wawasan yang luas, saudara-saudara memiliki kesempatan untuk menjadi agen perubahan bagi daerah tercinta ini. Mari bersama-sama kita bangun DIY yang lebih maju, inovatif, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keistimewaannya,” imbuh Sri Paduka.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Komunikasi Diaspora DIY, Suryo Purnomo mengatakan, sejak dulu upaya utama yang mereka lakukan ialah menanamkan kecintaan dan kemauan untuk melestarikan seni budaya ke generasi muda. Meski mengaku tidak mudah menjalankannya di tengah modernisasi saat ini, namun pihaknya tidak akan menyerah dan akan terus berupaya.
“Tidak mudah memang dan perlu ketahanan komitmen juga dalam upaya menumbuhkan rasa cinta pada budaya kita sendiri. Tapi kami akan terus berupaya dan melalui forum komunikasi ini kami berharap semakin dapat menularkan dan menyebarluaskan seni budaya Jogja,” imbuhnya.
Kepala Badan Penghubung Daerah DIY, Nugrohoningsih pun mengungkapkan, pihaknya selalu siap untuk mendukung berbagai program dan kegiatan pelestarian budaya Jogja yang dilakukan Diaspora DIY. Mengenai tempat, terdapat anjungan DIY di TMII Jakarta yang tidak pernah sepi dari kegiatan seni budaya.
“Anjungan DIY mengemban fungsi sebagai pusat pelestarian dan promosi budaya, pendidikan wawasan kebangsaan, serta cinta tanah air. Tempat ini juga menjadi sarana promosi dan informasi produk unggulan ekonomi daerah yang kami diselenggarakan,” imbuhnya.
HUMAS DIY




