Diketahui, pelantikan Edy Natar langsung dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Istana Negara pada Senin (27/11/2023) pagi.
Edy Natar pun memohon doa dan juga dukungan semua pihak dalam mengemban amanah hal itu setelah dirinya dilantik sebagai Gubernur Riau.
“Pelantikan sebagai Gubernur Riau definitif oleh sebab itu Gubernur Riau sebelumnya yakni Pak Syamsuar maju sebagai anggota DPR RI. Karena itu masa sisa kurang tambahan satu bulan ini saya akan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan selama ini,” katanya, Senin (27/11/2023).
Edy Natar menyebutkan dalam masa sisa jabatan ini akan menjalankan program yang digunakan merupakan visi lalu misi Gubernur kemudian Wakil Gubernur Provinsi Riau 2019-2024. Karena itu sisa masa jabatan yang dapat diakhiri dengan baik, serta bermanfaat bagi penduduk Riau.
“Mudah-mudahan itu dapat kami akhiri dengan baik lalu saya juga mohon doa, dan juga saya ingin memberikan masukan untuk penyelenggaraan Riau secara bersama yakni dengan mengintegrasikan antarkabupaten/kota dengan provinsi, internal provinsi Riau antara dinas dengan dinas atau organisasi perangkat daerah (OPD) dalam Pemprov Riau,” katanya.
Selain OPD, Edy Natar Nasution juga mengharapkan dukungan rekan media agar bisa saja melanjutkan apa yang digunakan sudah dilaksanakan dengan baik.
“Sebagai orang yang beragama mengucapkan syukur kepada Allah atas pelantikan ini, dikarenakan tak lepas dari izin juga ridho Allah. Tapi kalau sekedar izin Allah. Harapan saya kepada warga Riau, mari kita laksanakan tugas kita masing-masing dengan baik,” katanya.
Edy Natar juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi agar Riau dapat menjaga situasi tetap kondusif jelang serta memasuki tahun urusan politik 2024.
“Kita berada di tempat tahun politik, tadi Pak Presiden juga sempat menanyakan bagaimana kondisi Riau, saya jawab alhamdulillah sampai saat ini berjalan kondusif,” jelas dia.
Edy Natar menyampaikan jika Presiden Jokowi berpesan agar rakyat Riau mampu mempertahankan situasi kondusif ini serta jangan sampai terjadi gejolak-gejolak yang digunakan tidak ada diinginkan. (Antara)