NGAMPILAN,REDAKSI17.COM — Sebanyak 30 finalis Dimas dan Diajeng Kota Yogyakarta mengikuti sesi pembekalan bersama Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, pada hari Jumat (13/6) di SM Tower Malioboro, Yogyakarta. Hasto berharap, finalis Dimas dan Diajeng ini memiliki peran penting terhadap generasi muda sebagai penentu masa depan bangsa.
“Saya ucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih. Saya berharap kalian menjadi contoh yang sangat didambakan masyarakat, baik di Kota Yogyakarta maupun Indonesia secara umumnya,” jelas Hasto saat memberikan pembekalan melalui luring.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo saat memberikan pembekalan kepada 30 Finalis Dimas dan Diajeng Kota Yogyakarta, pada hari Jumat (13/6) di SM Tower Malioboro, Yogyakarta secara daring.

Pihaknya juga menekankan, masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Sehingga, diperlukan kehidupan yang seimbang, perencanaan masa depan yang matang, serta kemampuan untuk hidup mandiri.
“Generasi muda menjadi tumpuan harapan bangsa. Kita bisa menjadi negara makmur atau sebaliknya, tergantung kualitas anak-anak muda. Maka, manfaatkan masa muda untuk menabung, berinvestasi, dan membangun kemandirian ekonomi sejak dini,” tambahnya.
Selain itu, Hasto juga menyampaikan, terkait isu kesehatan seperti stunting dan gangguan mental yang menjadi perhatian pemerintah. Ia mengajak para finalis untuk turut berkampanye menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas generasi mendatang.

Para finalis saat mengikuti daring bersama Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

Hasto juga mendorong para finalis untuk terus berpikir besar, mengembangkan keterampilan baru, dan meningkatkan kompetensi melalui proses membaca, berdialog, dan berdiskusi secara aktif.
Pada kesempatan tersebut, pembekalan juga diisi oleh Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro. Pihaknya menyampaikan, pentingnya peran pariwisata dan budaya dalam mendorong kemajuan Kota Yogyakarta.
“Yogyakarta masih sangat bertopang pada sektor pariwisata. Untuk itu, kita perlu mengusung konsep responsible tourism yang menekankan pada kualitas dan pelestarian budaya. Generasi muda harus sadar akan asal-usul produk lokal dan dampak ekonomi bagi kota ini,” ujarnya.

Pembekalan juga diisi oleh Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro.

Ia berharap, melalui ajang ini, para Dimas dan Diajeng dapat hadir di tengah masyarakat, menyampaikan program pemerintah dengan cara yang komunikatif dan relevan dengan menyesuaikan generasi masa kini.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab.

Saat ditemui, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menjelaskan, dari 120 pendaftar, telah terpilih 30 finalis Dimas dan Diajeng yang akan bersaing memperebutkan gelar Dimas Diajeng Yogyakarta 2025.
Nantinya, akan dipilih 10 besar yang terdiri dari juara utama, wakil I dan II, harapan I dan II, serta kategori berbakat, intelegensi, dan favorit.

“Kategori favorit akan dipilih langsung oleh masyarakat tanpa intervensi. Kami menjunjung tinggi profesionalitas dan fairness. Dimas Diajeng bukan hanya ikon pariwisata dan budaya, tapi juga menjadi brand ambassador program-program Pemerintah Kota Yogyakarta,” ungkap Wahyu.