Talaud,REDAKSI17.COM – Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo, Fadhilah Mathar, mengungkap tantangan untuk merampungkan 628 BTS 4G dalam daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Fadhilah mengatakan mayoritas BTS 4G yang mana digunakan belum rampung ada di tempat tempat daerah kahar (force majeure) di Papua, yang digunakan hal itu disebut sebagai ‘zona merah’.
“Kami ingin memverifikasi keamanan jiwa tim kami. Kalau dalam area daerah zona merah itu kan kami harus wait and see,” kata Fadhilah kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/12/2023).
Kendati begitu, Fadhilah mengatakan semua logistik sudah disiapkan untuk membangun 628 BTS 4G pada daerah Papua. Bakti Kominfo juga mempererat kerja identik dengan TNI untuk menjamin keamanan bangunan BTS.
“Insyaallah semester-1 2024 sudah selesai semua,” kata dia.
Selain itu, ada beberapa rencana cadangan yang dimaksud hal itu disiapkan jika kondisi dalam lapangan tiada memungkinkan untuk dibangun BTS 4G.
“Kami akan lakukan relokasi ke desa-desa lain yang dimaksud dimaksud sama-sama membutuhkan. Atau, mampu juga ada perubahan teknologi. Misalnya yang dimaksud rencana awal pakai BTS besar, mampu hanya dipakai yang dimaksud dimaksud kecil,” ia menjelaskab.
Sebab, untuk konstruksi BTS besar memakan waktu berbulan-bulan. Sementara kondisi pada lapangan tidaklah mampu diprediksi. Kalau pakai BTS tambahan kecil, tentu pembangunannya akan tambahan lanjut cepat.
“Atau mampu pakai teknologi combat seperti listrik. Yang penting internet mengalir. Walaupun tentu kualitasnya bukan ada akan sebaik BTS 4G yang digunakan itu bandwidth-nya 25-30 Mbps,” ia menjelaskan.
Sebagai informasi, perkembangan infrastruktur jaringan dalam tempat wilayah Papua Pegunungan kerap mengalami penolakan dari kelompok masyarakat. Pada Mei lalu, salah satu petugas pembanguban tower BTS dibacok serta disandera pada Papua.
Selain itu, ada juga kejadian tower BTS yang mana yang sudah terjadi berdiri tiba-tiba diruntuhkan oleh kelompokmasyarakat.