Home / Daerah / Diversifikasi Pangan, Pemkot Semarang Gelar Festival Pendamping Beras

Diversifikasi Pangan, Pemkot Semarang Gelar Festival Pendamping Beras

Diversifikasi Pangan, Pemkot Semarang Gelar Festival Pendamping Beras

Semarang,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar Festival Pendamping Beras yang digunakan hal tersebut akan dilaksanakan saat Car Free Day pada area Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (8/10). Festival ini akan menghadirkan tambahan lanjut dari 100 menu unik kemudian menarik yang digunakan yang disebut terbuat dari 10 material makanan pendamping beras.

Festival ini digelar dalam rangka merespons dampak dari fenomena El Nino dan juga juga tarif materi pokok seperti beras kemudian gula yang yang disebut mengalami kenaikan.

Menurut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, hal ini juga beriringan dengan dorongan Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam penutupan Rakernas IV PDI Perjuangan. Diharapkan, Festival Pendamping Beras dapat menggerakkan rakyat agar tidaklah ketergantungan pada beras, yang mana merupakan materi pangan pokok dalam Indonesia.

“Nanti akan ada demo memasak yang dimaksud diikuti oleh teman-teman pemerintah kota, termasuk saya, akan ada 114 booth yang mana dimaksud akan melakukan aktivitas masak. Bahan-bahan semuanya bukan dari gandum, melainkan sorgum yang tersebut ternyata bisa saja belaka diolah,” ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (5/10).

Dalam proses memasak nanti, Pemkot Semarang akan mengajak chef-chef atau koki hotel yang mana hal tersebut tergabung dalam Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) untuk memberikan tutorial memasak selain dengan menggunakan materi gandum juga beras. Nantinya juga terdapat minimal 50 porsi per booth makanan yang tersebut dimaksud akan dibagikan ke warga secara gratis.

Mbak Ita menjelaskan jika program ini merupakan awal dari upaya ketahanan pangan di tempat area Kota Semarang. Dirinya menyebut sebenarnya ada 10 komponen makanan pendamping beras yang dimaksud mampu jadi dijadikan sajian utama.

“Jadi pendamping beras ada 10, ada hanjeli, sorgum, sukun, porang, ubi, jagung, singkong, pisang. Nanti setiap hotel akan menyajikan hasil makanan dari unsur non-beras,” paparnya.

Di sisi lain, dia menambahkan, melalui program ini, rakyat Kota Semarang tak ada perlu lagi khawatir tentang nilai tukar beras lalu gula yang digunakan digunakan semakin naik. Selain harganya yang digunakan mana murah, mengkonsumsi selain materi beras kemudian gula juga tambahan besar menyehatkan tubuh oleh sebab itu kandungan gula hang lebih lanjut besar rendah.

“Jadi stigma salah, kenapa dinamai Pendamping Beras lantaran kita tiap pagi sampai malam makannya dari beras. Dan saya tiga bulan ini gak makan nasi serta juga gula, ternyata tambah sehat sekaligus diet serta sekaligus ngirit (berhemat),” imbuhnya.

“Festival ini tidaklah cuma festival, tetapi ada pasar taninya. Kemudian mensosialisasikan bagaimana ketahanan pangan dalam kota Semarang harus terus berjalan,” pungkas Mbak Ita.

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *