Home / Daerah / DIY Perkuat Integritas ASN Lewat Pelatihan Antikorupsi

DIY Perkuat Integritas ASN Lewat Pelatihan Antikorupsi

Yogyakarta (15/10/2025) REDAKSI17.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menegaskan kembali pentingnya pembentukan karakter dan penguatan nilai antikorupsi di kalangan aparatur sipil negara melalui kegiatan Pelatihan Integritas dan Antikorupsi Dasar. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi forum pembelajaran teknis, tetapi juga ruang refleksi untuk memperkuat komitmen moral dan etika dalam pelayanan publik.

Dalam sambutannya pada acara tersebut, Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menyampaikan bahwa korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan pengkhianatan terhadap amanah publik yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. “Pelatihan ini selain memberikan pengetahuan teknis juga menjadi upaya pembentukan karakter, penguatan nilai, dan peneguhan komitmen,” ujar Ni Made pada Rabu (15/10) di Gedung Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Ia menekankan bahwa pemahaman tentang korupsi di kalangan pemimpin menjadi hal yang sangat penting. Sebab, ketika pemimpin tidak memiliki integritas, maka anak buah pun akan kehilangan arah dan keteladanan, sehingga fondasi pemerintahan menjadi rapuh.

“Kita sering berasumsi bahwa para pemimpin sudah memahami sepenuhnya apa itu korupsi, bagaimana bentuknya, dan bagaimana menghindarinya. Namun kenyataannya, masih ada celah pemahaman dalam praktik sehari-hari,” ungkapnya.

Adanya keterbatasan anggaran yang dihadapi oleh pemerintah daerah, Ni Made menyarankan untuk berinovasi dan membuat langkah baru. “Seorang pemimpin yang memahami esensi antikorupsi akan menolak gratifikasi, tidak menyalahgunakan kewenangan dan tidak membiarkan praktik manipulatif tumbuh di lingkungannya,” tambahnya.

Ni Made berharap pelatihan ini dapat menjadi ruang refleksi untuk menumbuhkan integritas di setiap instansi. Di sisi lain, ia mengingatkan pentingnya membuka mata dan hati terhadap suara masyarakat, karena pada dasarnya ASN adalah pelayan publik.

“Ketika masyarakat mengeluhkan layanan yang lambat, prosedur yang berbelit, atau sikap aparatur yang tidak ramah, itu merupakan sinyal untuk berbenah. Kita harus mengubah paradigma dari defensif menjadi responsif, dari birokratis menjadi solutif,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK, Muhammad Indra Furqon, berharap peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada Desember mendatang tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi mampu mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. “Kita harus menjadi pribadi yang lebih berintegritas dan memahami nilai-nilai antikorupsi secara mendalam,” ujarnya.

Indra juga menegaskan bahwa integritas antikorupsi harus dimulai dari diri sendiri. “Ketika kita bicara soal integritas, panah pertama itu sebenarnya tertuju kepada KPK, baru kemudian kepada seluruh pemangku kepentingan pemerintahan,” terangnya.

Ia pun menyampaikan bahwa pelatihan ini penting untung menjaga suatu konsistensi guna meningkatkan integritas. “Integritas itu seperti iman kadang naik, kadang turun, karena itu pelatihan seperti ini penting untuk menjaga konsistensi,” pungkasnya.

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *