Jakarta,REDAKSI17.COM – Mata uang rupiah berada dalam tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai libur Lebaran. Dolar AS bahkan melesat hingga menembus level Rp16.200.
Bank Indonesia (BI) mengeluarkan sederet langkah untuk menstabilkan gerak rupiah. Artinya sekalipun melemah, rupiah bukan jatuh terlalu dalam pada waktu yang digunakan digunakan sangat singkat. Lalu rupiah akan datang dijaga pada level berapa?
“Stabilitas, kita jaga, itu fokus kita. Mau di dalam dalam level berapa saya gak mention number ya. BI berusaha smoothing,” kata Deputi Gubernur Senior (DGS) BI Destry Damayanti pada dalam Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/4/2024)
Langkah stabilitas yang mana yang disebut ditempuh melalui triple intervention, yaitu intervensi pasar spot kemudian Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta Surat Berharga Negara (SBN)
“Kita ensure meyakinkan pada tempat market bahwa kita bersama-sama dengan pasar, akan terus jaga stabilitas dari rupiah,” jelasnya.
Destry menambahkan, untuk kebutuhan intervensi di dalam dalam pasar SBN menyesuaikan dengan perkembangan yield. “Kita lihat bahwa tekanan dalam bond yield tinggi, kita akan lihat SBN sampai seberapa sangat baru kita akan masuk,” terangnya.
“Tapi kalau spot kemudian DNDF kita akan selalu pada market,” tambah Destry.
Destry tiada menyebutkan berapa nominal intervensi yang tersebut sudah dilakukan, akan tetapi dipastikan kebutuhan permintaan juga penawaran dolar AS tercukupi. “Itu cukup buat market jual dolar,” ujarnya.
Kestabilan nilai tukar sangat dibutuhkan, khususnya bagi pelaku usaha. “Stabil itu menjadi fokus utama,” pungkasnya.





