KOTAGEDE,REDAKSI17.COM — Dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-78, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Yogyakarta menyelenggarakan aksi sosial berupa donor darah yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, Selasa (8/7) di Kantor PMI Kota Yogyakarta. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata peran koperasi dalam memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, turut hadir dan secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Wawan mengajak masyarakat untuk aktif menjadi pendonor darah secara rutin.

“Donor darah adalah bentuk nyata semangat gotong royong dari kita, untuk kita. Selain memberikan harapan hidup bagi yang membutuhkan, donor darah juga memberi manfaat kesehatan bagi pendonornya,” jelas Wawan saat sambutan.
Wawan juga menyoroti pentingnya edukasi dan peningkatan jumlah pendonor, khususnya untuk golongan darah langka seperti golongan AB, serta mengapresiasi kinerja Palang Merah Indonesia (PMI) dalam proses distribusi dan transparansi kebutuhan darah.

“Kita berharap koperasi dengan nafas baru, kedepan bisa bermanfaat untuk masyarakat. Budaya donor darah luar biasa. Namun kebutuhan kita masih kurang khususnya untuk golongan darah AB. Semoga akan semakin banyak pendonor darah khususnya golongan darah AB,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dekopinda Kota Yogyakarta, Iskandar, S.E., mengungkapkan kegiatan donor darah ini telah menjadi tradisi yang dijalankan sejak tahun 2005.
“Sudah 20 tahun kami menyelenggarakan kegiatan ini. Tahun lalu dari 53 pendaftar, 29 orang berhasil mendonorkan darahnya. Tahun ini kami berharap bisa lebih banyak lagi. Ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, Ketua Pelaksana Tugas PMI Kota Yogyakarta, Irjen Pol (Purn) Haka Astana MW, menjelaskan kebutuhan darah di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya sangat tinggi.
“Kami mengusahakan satu hari bisa mengumpulkan antara 100 hingga 190 kantong darah. Dari 3.970 pendonor yang datang pada bulan Juni kemarin, sekitar 80 persen atau 2.650 kantong bisa kami ambil,” jelas Haka Astana.
Ia menambahkan, kebutuhan darah terutama meningkat pada tanggal 1–10 setiap bulannya, dengan minimal 1.000 kantong harus tersedia, terutama untuk melayani pasien cuci darah dan kanker darah.

“Untuk distribusi darah kami setorkan ke rumah sakit dan UGD di wilayah Yogyakarta dan daerah sekitar, seperti Sleman, Gunungkidul, Kulonprogo, dan Klaten. Ini bisa mencapai 4.500 kantong per bulan. Pada bulan Juni lalu saja, kami mendistribusikan 3.970 kantong,” ujarnya.
Haka juga mengajak generasi muda untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup. “Donor darah bukan hanya membantu sesama, tapi juga sebagai bentuk gaya hidup sehat. Proses pengecekan darah yang dilakukan di PMI juga memastikan bebas dari empat infeksi utama seperti hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan HIV dan semua gratis. Kami berharap, donor darah ini menjadi gaya hidup terutama anak muda atau pemula karena banyak manfaatnya,” tambahnya.