Bantul (03/12/2024)REDAKSI17.COM– Srikandi PLN UID Jateng & DIY melaksanakan Srikandi Movement 2024 sebagai wujud kepedulian pegawai perempuan PLN di 44 unit induk seluruh Indonesia. Program dengan tema Homestead Farming, Zero Stunting berfokus pada edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak usia dini.
Stunting merupakan tantangan bagi masa depan bangsa yang akan menghambat pertumbuhan anak-anak dalam mencapai potensi fisik dan intelektual mereka, sehingga pendekatan Homestead Farming yang menggabungkan pemberdayaan ekonomi keluarga dengan pemenuhan gizi menjadi inovasi yang sangat relevan. Hal ini disampaikan oleh Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam dalam sambutannya di Sekolah Sungai Siluk, Bantul (03/12).
“Oleh karena itu, tindakan nyata seperti yang kita lakukan hari ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang sehat, tangguh, dan produktif. Dengan memberdayakan keluarga untuk memproduksi bahan pangan sehat secara mandiri, kita tidak hanya meningkatkan kemandirian pangan tetapi juga menciptakan pola hidup yang lebih sehat di masyarakat,” Ungkapnya.
Gusti Putri juga menambahkan bahwa PKK PLN telah melaksanakan pencegahan stunting melalui 4 Pokja. Pokja pertama menekankan pentingnya generasi muda, khususnya remaja perempuan, untuk menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan bergizi sebelum menikah. Pencegahan stunting tidak hanya dilakukan setelah melahirkan, tetapi juga dimulai sejak remaja, terutama bagi perempuan, yang diharapkan untuk hidup sehat dan terhindar dari anemia selama masa kehamilan. Pokja kedua berfokus pada perekonomian, menekankan pentingnya memiliki pendapatan sendiri sebelum menikah, sehingga pernikahan dini dan kehamilan di luar nikah, terutama di kalangan anak-anak sekolah dasar, dapat dihindari.
“Sementara itu, Pokja ketiga menggambarkan peran PKK sebagai “hati” yang harus diimplementasikan dan diperkuat, menciptakan halaman yang asri, teratur, indah, dan nyaman, serta memanfaatkan pekarangan rumah untuk mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat yang positif. Dan Pokja keempat menyoroti signifikansi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPL) sebagai langkah pencegahan stunting, dengan fokus utama pada periode kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan anak sejak awal kehidupan mereka.” ujar Gusti Putri.
Indri Megananda selaku ketua pelaksana menyampaikan dalam laporannya bahwa penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan kolaborasi antar pemerintah, masyarakat, dunia kesehatan, dan berbagai sektor lainnya. Program ini merupakan langkah konkret yang memadukan edukasi, pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya lokal untuk menciptakan ketahanan pangan berbasis komunitas.
”Melalui homestead farming masyarakat dan semua pihak yang menjadi target sasaran kami, seperti ibu hamil dan komunitasnya diajarkan untuk memanfaatkan lahan kecil disekitar lingkungan rumah untuk menanam sayuran bergizi, memelihara ikan, atau berternak unggas. Harapannya, kebetuhan gizi keluarga dapat terpenuhi secara mandiri khususnya bagi anak-anak usia dini yang rentan terhadap stunting.,” ungkapnya.
Dalam rangka mendukung upaya ini, Srikandi PLN UID Jateng dan DIY mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi aktif untuk pencegahan stunting yang diharapkan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat dapat meningkat. Dengan demikian, Srikandi Movement 2024 tidak hanya berfokus pada pengurangan angka stunting, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
HUMAS PEMDA DIY