Home / Daerah / Dorong Regenerasi Aparatur Berkualitas, Sri Sultan Tekankan Penegakan Meritokrasi Adil

Dorong Regenerasi Aparatur Berkualitas, Sri Sultan Tekankan Penegakan Meritokrasi Adil

Yogyakarta (04/08/2025) REDAKSI17.COM– Regenerasi Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan semata perkara mengganti pegawai tua dengan pegawai muda, melainkan tentang rejuvenasi, penyegaran nilai-nilai, cara pandang, spirit, dan kapasitas kepemimpinan di tubuh birokrasi. Sebagai hulu sistem kepegawaian nasional yang berperan strategis dalam mengawal reformasi birokrasi, khususnya di bidang manajemen ASN, Badan Kepegawaian Negara (BKN) pun harus betul-betul menegakkan meritokrasi yang adil, agar regenerasi melahirkan aparatur berkualitas.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan hal demikian, saat menyampaikan sambutan, usai mengukuhkan Kepala Kantor Regional I BKN Yogyakarta, Sri Widayanti di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (04/08). Sri Widayanti mengisi posisi yang ditinggalkan Paulus Dwi Laksono Harjono, yang kini mengemban tugas baru sebagai Direktur Pengadaan dan Mutasi Aparatur Sipil Negara.

“BKN sendiri telah mengidentifikasi, bahwa tantangan ke depan adalah bagaimana memanfaatkan kemampuan dan kekuatan generasi “Y” dan “Z” secara optimal, dalam ranah pelayanan publik. Generasi milenial dan post-milenial ini, akrab dengan teknologi, berpikir lincah, dan memiliki semangat kolaboratif tinggi. Jika birokrasi kita mampu menarik, mempertahankan, dan memberdayakan talenta-talenta muda ini, niscaya, cita-cita menjadikan birokrasi Indonesia berkelas dunia, bukanlah mimpi,” tutur Sri Sultan.

Sri Sultan menyebut, regenerasi dilakukan agar organisasi mampu bergerak lebih gesit, responsif, dan adaptif di tengah disrupsi dan krisis yang bermunculan. Tentunya, pemerintah perlu menyiapkan strategi regenerasi, dan penguatan kapasitas pegawai, demi keberlanjutan birokrasi. Selain itu, regenerasi ASN juga berarti memberi ruang bagi generasi muda, dengan segala potensi dan ide kreatif mereka.

“Karena itu, sistem merit yang adil harus betul-betul ditegakkan, agar regenerasi melahirkan aparatur berkualitas. Individu-individu yang kapabel, tidak boleh terpinggirkan oleh sistem yang tidak akomodatif. Hanya dengan itulah, birokrasi masa kini, dapat menjawab ekspektasi knowledge society, dan tuntutan pelayanan publik yang semakin beragam,” ucap Sri Sultan.

Sri Sultan juga optimis Kantor Regional I BKN Yogyakarta akan menjadi jembatan penghubung, antara BKN pusat dengan BKD dan instansi terkait di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan sekitarnya. Kepada Kepala Kantor Regional I BKN yang dikukuhkan, Sri Sultan berharap agar bisa segera tune in dengan kebutuhan-kebutuhan riil di daerah. Pun, melanjutkan upaya meningkatkan kapabilitas aparatur melalui edukasi dan inovasi, kawal pelaksanaan promosi dan mutasi ASN, supaya tetap “on track” sesuai merit sistem, serta perkuat peran BKD provinsi dan BKD kabupaten/kota di region ini sebagai mitra strategis.

“Maka, bangunlah kapasitas pribadi ASN dan kelembagaan secara selaras, pupuk budaya kerja yang melayani, dan pastikan setiap kebijakan kepegawaian berorientasi pada kemaslahatan masyarakat luas. Saya ucapkan selamat kepada Ibu Sri Widayanti yang akan memulai tugas sebagai Kepala Kantor Regional I BKN Yogyakarta. Saya titipkan harapan, agar semangat sinergi dan keteladanan yang telah dirintis oleh pejabat sebelumnya dapat terus dipelihara dan dikembangkan. Harapannya, semoga relasi antara pusat dan daerah, antara BKN dan BKD, senantiasa terjalin secara dialogis dan partisipatif, sebagaimana watak “pamomong” yang menjadi jati diri birokrasi kita,” ujar Sri Sultan.

Tak lupa, Sri Sultan berterimakasih atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan Paulus Dwi Laksono Harjono selama memimpin Kantor Regional I BKN. Teriring doa, rekam jejak yang ditorehkan, menjadi bagian dari mozaik, yang memperkuat fondasi pelayanan kepegawaian, yang kredibel dan manusiawi.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menuturkan, sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, pihak Zudan menyerahkan sepenuhnya perwakilan BKN di DIY untuk diorkestrasi oleh Gubernur DIY. “Jadi gubernur mengorkestrasi seluruh unit pusat yang ada di daerah. Ini agar pembangunan bisa berjalan baik, sinergi, kolaborasi, karena pada hakekatnya pemerintahan adalah satu. Yang di provinsi semua diorkestrasi oleh Bapak Gubernur, sebagaimana amanah undang-undang Pemda. Semua unit pusat yang ada di daerah berada dan dipimpin oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Kami titip seluruh pegawai BKN untuk bapak bisa sinergikan, Bapak optimalkan,” kata Zudan.

Zudan pun berpesan kepada Sri Widayanti untuk terus mengkoordinasikan berbagai arahan yang telah disampaikan Sri Sultan dalam sambutannya. “Ruang kerja kita adalah bagaimana mewujudkan Asta Cita Bapak Presiden dan visi misi gubernur, bupati, wali kota. Ini bagian terbesar pekerjaan kita di luar tugas-tugas administratif, seperti biasanya, mulai dari pengangkatan CPNS, P3K sampai kemudian pemindahan dengan sistem merit yang adil dan inklusif,” urai Zudan.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *