WIROBRAJAN,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, kembali melaksanakan program Bedah Rumah bagi warga kurang mampu. Kali ini, bantuan menyasar di dua lokasi di wilayah Kemantren Wirobrajan, yaitu rumah milik Bapak Dwi Cahya Nugraha di Kampung Patangpuluhan WB III/364 RT 10 RW 02 dan rumah milik Ibu Mujiyati di RT 25 RW 06, Kampung Pakuncen, Minggu (24/8).
Dalam kesempatan tersebut, Hasto mengatakan, program Bedah Rumah menjadi upaya Pemerintah Kota Yogyakarta bersama mitra untuk meringankan beban warga yang selama ini kesulitan memperbaiki rumah tidak layak huni.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat melihat kondisi rumah Bapak Dwi Nugroho.

“Saya selalu meminta agar CSR dari Bank BPD dialokasikan untuk membantu warga yang kesulitan membangun rumah. Banyak warga sudah puluhan tahun ingin memperbaiki rumah, tapi belum mampu. Karena itu, setiap Minggu kita berusaha melakukan bedah rumah,” jelas Hasto saat diwawancarai.
Dalam kesempatan ini, bantuan berasal dari dua pihak, yakni Bank BPD DIY serta Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia serta donasi dari Anisku Grup dan OPD terkait.

Hasto saat melakukan simbolis bedah rumah di rumah Bapak Dwi Nugroho.

Hasto menyebutkan dukungan dari IBI merupakan yang perdana di Kota Yogyakarta. “Alhamdulillah ini perdana dari jemaah IBI untuk Yogyakarta. Setelah ini akan dilanjutkan ke Tegalrejo. Mudah-mudahan bisa terwujud hingga 10 rumah. Kalau perkiraan satu rumah kadang butuh biaya sekitar Rp40 juta, tapi dari IBI bisa Rp20 juta, sisanya kita gotong-royong bersama. Itu jadi amal jariyah,” ujarnya.
Tambahnya, kegiatan ini juga sekaligus bentuk semangat Segoro Amarto, gotong-royong untuk Kota Yogyakarta.

Lokasi ke dua, simbolis bedah rumah dilakukan di Rumah Ibu Mujiati.

Selain membantu memperbaiki tempat tinggal, Hasto juga menekankan pentingnya hunian layak dalam mendukung kesehatan keluarga. “Kalau rumahnya layak, anak-anak juga tumbuh sehat, insyallah tidak stunting. Jadi manfaatnya bukan hanya rumah, tapi juga untuk masa depan keluarga,” ungkapnya.
Hasto menambahkan, program Bedah Rumah akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak. “Yang terpenting itu gotong-royong. Pemerintah, lembaga, komunitas, dan masyarakat saling bersinergi agar warga bisa tinggal di rumah yang lebih layak,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu penerima bantuan, Mujiyati warga Pakuncen menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diterimanya. “Terima kasih sekali kepada pemerintah. Rumah saya bocor dan kayunya sudah keropos. Harapannya setelah ini bisa lebih nyaman dan tidak bocor lagi,” ungkapnya dengan wajah gembira.