Home / Ekobis / Dugaan Manipulasi Chart BTS Mencuat, Saham HYBE Terjun Bebas

Dugaan Manipulasi Chart BTS Mencuat, Saham HYBE Terjun Bebas

Dugaan Manipulasi Chart BTS Mencuat, Saham HYBE Terjun Bebas

Jakarta,REDAKSI17.COM – Belum usai dengan persoalan Min Hee Jin yang digunakan hal itu menyeret nama New Jeans, label HYBE kembali terseret dugaan hambatan pemasaran ilegal juga juga manipulasi chart tanpa sepengetahuan BTS, boyband populer besutan Big Hit.

Berita kurang sedap hal yang semakin memperkeruh sentimen terhadap saham HYBE labels (KRX: 352820). Hal ini menciptakan saham HYBE kurang bertenaga untuk rebound setelah tergelincir tambahan lanjut dari 10% dalam sebulan terakhir.

Sebagaimana diketahui, sekitar dua pekan lalu saham HYBE dipengaruhi kasus Min Hee Jin, CEO ADOR yang mana menyeret kelompok penyanyi perempuan populer, New Jeans terancam bubar.

Akibat itu, sepanjang April saham HYBE terjun hingga 12,17%, bahkan sempat menyentuh posisi terendah KRW 199.800 atau setara Rp2,35 jt per lembar (Kurs RP11,78/KRW)

Saham HYBE mencoba bangkit, tetapi belum cukup bertenaga. Gerakan emiten yang dimaksud disebut masih cenderung terkonsolidasi akibat berita dugaan pemasaran ilegal hingga manipulasi chart BTS.

Pada akhir pekan terakhir, Jumat (3/5/2024), saham HYBE telah terjadi dilaksanakan menguat hampir 1%. Namun, jika dalam empat hari perdagangan terbilang sangat volatile. Awal pekan kemudian Jumat nilai tukar jual saham naik sekitar 1,74%. Namun, pada dua hari beruntun (Selasa kemudian Kamis) saham HYBE terperosok lebih besar banyak dari 2%.

Pada penutupan perdagangan terakhir, saham HYBE akhirnya bertengger pada KRW 203.500 per lembar, setara dengan Rp2,39 juta. Ini mengimplikasi pada kapitalisasi pasarnya sekarang pada KRW 8,49 triliun, jika dirupiahkan nyaris Rp100 triliun.

Dengan kenaikan tarif jual saham sekitar 1% pada sepekan terakhir, sebenarnya ini sudah menciptakan kapitalisasi pasar HYBE naik lalu kembali menguji Rp100 triliun.

Pekan sebelumnya, kapitalisasi pasar HYBE terpangkas tambahan banyak dari KRW 1 triliun yang dimaksud digunakan setara Rp15 triliun. Pada Jumat (26/4/2024) kapitalisasi pasarnya menyusut dari KRW 9,60 triliun menjadi KRW 8,39 triliun, atau jika dirupiahkan anjlok dari Rp113,11 triliun menjadi Rp98,86 triliun.

Adapun permasalahan pemasaran ilegal merupakan serentetan kasus sejak 2017, di tempat area mana ada seseorang dengan inisial samaran A mengancam agensi Big Hit music akan menyebarkan bukti pemasaran ilegal oleh agensi tersebut.

Dengan ancaman itu A ingin memeras Big Hit senilai KRW 57 jt atau sekitar Rp650 jt pada saat itu.

“Saya miliki bukti material tentang pemasaran ilegal BTS. Jika Anda tidaklah membayar, saya akan mengungkapkan informasi terkait kepada media.” ungkap A.

Kasus yang mana disebut akhirnya menimbulkan pihak BigHit mengambil tindakan hukum lalu A dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

Berdasarkan putusan yang digunakan dimaksud diperoleh sebuah surat kabar terkait kasus pemerasan Big Hit Music pada 2017, hakim akhirnya menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada A, dengan menyatakan bahwa tindakan pemasaran A adalah “pemasaran ilegal”.

Sejak kejadian hal hal tersebut mencuat ke publik, muncul kecurigaan bahwa BigHit kemudian BTS melakukan manipulasi. Namun, Big Hit Music membantah tuduhan tersebut, pihaknya menyatakan itu sebagai “strategi pemasaran ramai yang dimaksud dimaksud umum”.

Namun, kontroversi kian berlanjut hingga Kementerian, Kebudayaan, Olahraga, lalu Pariwisata Korea Selatan diminta untuk menyelidiki tuduhan kasus manipulasi yang digunakan digunakan menyangkut BTS itu.

Ketika kesulitan ini semakin besar, pada 2 Mei, BigHit Music kemudian merilis pernyataan klarifikasi bahwa manipulasi pemasaran, plagiarisme konsep, rumor Dahn World, serta kecurigaan yang dimaksud yang lain adalah bukan benar

Pengacara Jeon Jae No mengatakan, “Meskipun BigHit Music diakui terlibat manipulasi chart lalu pemasaran ilegal, tetapi tidaklah ada bukti dalam putusan yang tersebut hal itu menunjukkan bahwa anggota BTS mengetahui atau terlibat dalam aktivitas ini.”

Hal ini berarti tindakan pemasaran ilegal kemudian manipulasi chart yang mana disebut dikerjakan sendiri oleh agensi tanpa sepengetahuan anggota BTS.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *