Home / Ekobis / Duh, 333.000 Investor Nyangkut Berjamaah di GOTO, Kok Bisa?

Duh, 333.000 Investor Nyangkut Berjamaah di GOTO, Kok Bisa?

Duh, 333.000 Investor Nyangkut Berjamaah di tempat GOTO, Kok Bisa?

Jakarta,REDAKSI17.COM – Ratusan ribu pemodal ‘nyangkut berjamaah’ setelah terjadi penurunan tajam pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Hal yang tersebut dimaksud serupa juga terjadi pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Pasalnya, GOTO menembus level terendah sepanjang masa (ATL), sedangkan ARTO level terendah dalam tiga tahun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO ditutup ambles ke 7,59% secara harian ke Rp73/saham pada Kamis (12/10/2023) lalu terkoreksi 4,11% ke Rp 70 pada sesi pertama perdagangan Jumat (13/10/2023).

Ini menjadi level terendah sejak ditutup Rp79/saham pada Rabu (11/10/2023) juga Rp81/saham pada intraday 26 Desember tahun lalu.

Sebagai emiten dengan total pemodal terbanyak di tempat tempat bursa, mencapai 333 ribu per 30 September 2023, penurunan tajam saham GOTO menciptakan riuh kalangan pasar modal.

Apalagi, penurunan ini seiring dengan perusahaan yang mana dimaksud tengah melakukan aksi peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Kendati mendapatkan respons yang mana digunakan kurang menggembirakan, aksi tambah modal yang dimaksud dapat memperkuat neraca PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di tempat area masa depan.

Adalah lembaga keuangan global bagian dari Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), yang digunakan digunakan menggelontorkan dana sebesar US$ 150 jt atau setara dengan Rp 2,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$) lewat skema tersebut.

Dana dari private placement ini akan dimanfaatkan untuk modal kerja GOTO lalu anak perusahaan, termasuk untuk mengembangkan inisiatif terkait kendaraan listrik serta juga inklusi keuangan.

Praktis, raihan dana segar itu akan menambah kas GOTO. Sebagai informasi, kas kemudian setara kas GOTO yang dimaksud mana tercatat sebesar Rp25,44 triliun per 30 Juni 2023. Total aset GOTO mencapai Rp133,21 triliun kemudian juga ekuitas Rp117,32 triliun.

Kesuksesan GOTO meraih pendanaan eksternal usai penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada April 2022 akan memperkuat keyakinan investor.

Hingga semester I-2023, pendapatan bersih GOTO tercatat melesat 102,35% menjadi Rp 6,88 triliun, dibandingkan dengan periode yang digunakan sejenis tahun lalu Rp 3,40 triliun. GOTO juga berhasil menekan merugikan bersih hingga 48% menjadi kerusakan bersih Rp 7,16 triliun, dari semester I-2022 yang tersebut masih merugikan hingga mencapai Rp 13,65 triliun.

Belum lagi, katalis lainnya datang dari optimisme manajemen GOTO yang mana dimaksud menetapkan pedoman kinerja yakni mencapai EBITDA Grup yang mana digunakan disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun 2023.

EBITDA Grup yang dimaksud digunakan disesuaikan pada 2023 juga berada dalam tempat kisaran antara minus Rp 4,5 triliun juga minus Rp 3,8 triliun, direvisi dari kisaran sebelumnya yaitu antara minus Rp 5,3 triliun dan juga juga minus Rp 4,6 triliun, lantaran kemajuan yang mana mana lebih tinggi tinggi cepat dari yang mana diharapkan.

Dalam waktu dekat, penanam modal akan menantikan rilis kinerja GOTO hingga kuartal III-2023 pada akhir bulan ini.

ARTO Ikut Ambles

Saham bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang mana yang mana GOTO mempunyai saham 21,40% (via PT Dompet Karya Anak Bangsa), juga bergabung tersungkur.

Saham ARTO turun tajam 5,35% secara harian ke Rp1.770/saham hari ini. Ini memproduksi saham emiten yang mana dimaksud terafiliasi dengan Jerry Ng lalu juga Direktur Utama GOTO Patrick Walujo itu berada pada level terendah sejak lebih banyak tinggi dari 3 tahun lalu atau Juli 2020.

Dalam sepekan, saham ARTO anjlok 11,94% lalu dalam sebulan merosot 25,00%. Sedangkan sejak awal tahun (YtD), saham ARTO ‘nyungsep’ 52,42%.

Kabar teranyar, Bank Jago menggandeng Advance.AI untuk menyediakan sistem pembukaan rekening melalui Artificial Intelligence (AI).

Kecerdasan buatan ini ditanam pada sistem electronic know your customer (eKYC). Dengan adanya teknologi ini, proses pendaftaran nasabah mampu belaka tambahan lanjut sederhana kemudian terjaga kerahasiaannya.

Melalui keterangan tertulis, Irene Santoso, Head of Consumer Business Customer Value Management Bank Jago mengatakan, inovasi ini bertujuan untuk membangun kepercayaan lalu kenyamanan untuk nasabah yang digunakan dimaksud melek digital.

“Kami ingin menjadi bank berbasis teknologi yang dimaksud yang disebut kuat serta terintegrasi dalam biosfer digital Indonesia guna memenuhi kebutuhan segmen pasar ritel,, mass market, juga bidang usaha kecil lalu menengah,” kata Irene dikutip pada 31 Agustus lalu.

Teknologi eKYC yang mana didukung AI ini mengintegrasikan berbagai fitur, seperti OCR (optical character recognition), deteksi keaktifan, juga perbandingan wajah ke dalam proses pembukaan rekening yang dimaksud dikerjakan Bank Jago.

Ronald Molenaar, Country Manager Indonesia ADVANCE.AI, mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk menggerakkan integrasi teknologi untuk menciptakan lingkungan yang digunakan dimaksud aman lalu bebas hambatan.

“Kemitraan kami dengan Bank Jago mencerminkan misi kami untuk memprioritaskan proses pendaftaran nasabah yang mana aman, terjamin, juga juga lancar, sehingga memungkinkan lembaga keuangan untuk tetap kompetitif,” pungkas Ronald.

Red


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *