Home / Teknologi / Dukung Ekosistem EV, Ini Hasil Kolaborasi Pertamina-Toyota

Dukung Ekosistem EV, Ini Hasil Kolaborasi Pertamina-Toyota

Dukung Ekosistem EV, Ini Hasil Kolaborasi Pertamina-Toyota
Indonesia mencanangkan langkah Net Zero Emission atau NZE 2060, sederet perkembangan infrastruktur yang mana membantu lingkungan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) terus dilangsungkan.

Tidak sebatas mewadahi kebutuhan energi listrik akan tetapi mencakup material ramah lingkungan lainnya. Antara lain hidrogen, kemudian sanggup diaplikasikan untuk kendaraan kategori passenger car serta komersial. Contohnya antara lain Toyota Mirai.

Dikutip dari kantor berita Antara, Toyota Mirai yang termasuk dalam kategori FCEV atau Fuel Cell Electric Vehicle menjadi kajian dari pihak Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) serta Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dalam menciptakan habitat kendaraan berbahan bakar non-minyak bumi.

Sel hidrogen dari mobil FCEV All-New Toyota Mirai [Toyota Global].
Sel hidrogen dari mobil FCEV All-New Toyota Mirai [Toyota Global].

Hasilnya adalah studi mengenai pengembangan habitat hidrogen pada Indonesia oleh Pertamina melalui kendaraan Toyota Mirai juga diwujudkan dalam konstruksi Stasiun Pengisian Ulang Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS).

Dalam groundbreaking HRS dalam SPBU Daan Mogot, Jakarta, Rabu (17/1/2024), pihak Pertamina NRE kemudian TMMIN setuju bahwa untuk membangun sistem ekologi ini tidak ada sebatas menyiapkan infrastruktur, namun kerja serupa dengan konsumen untuk meyakinkan tingkat permintaan.

“Pertamina harus menjadi yang dimaksud terdepan dalam melakukan inovasi, kita jangan jadi followers kalau mau kegiatan bisnis energi bersih. Saya harap kerja serupa ini terus berlanjut antara Pertamina lalu Toyota agar habitat hidrogen ini terus berkembang di tempat Indonesia,” sambut Basuki Tjahaja Purnama, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dalam peresmian itu.

“Dengan infrastruktur dari hulu ke hilir yang kami miliki, Pertamina jelas paling siap untuk mengembangkan ekosistem hidrogen untuk transportasi. Di tambah lagi, kolaborasi dengan Toyota ini menjadi langkah yang dimaksud sangat tepat untuk mempercepat terciptanya ekosistem ini,” sambung Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, sembari menambahkan Pertamina telah dilakukan teruji serta berpengalaman dalam menangani sektor komponen bakar kendaraan.

Kiri-kanan: Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto, CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, serta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati usai joint development agreement tentang pengembangan habitat transportasi berbasis hidrogen di tempat SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024) [ANTARA/HO-Pertamina].
Kiri-kanan: Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto, CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, kemudian Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati usai joint development agreement tentang pengembangan habitat transportasi berbasis hidrogen pada SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024) [ANTARA/HO-Pertamina].

Sementara itu, Nandi Julyanto, Presiden Direktur TMMIN Nandi turut menyambut baik dan juga membantu perkembangan HRS ini, yang dimaksud diharapkan menjadi tonggak menuju tercapainya biosfer energi bersih pada Indonesia.

“Kami sangat bangga menjadi bagian dari proyek ini serta menyediakan kendaraan hidrogen teknologi terdepan dan juga bersama-sama menjamin mekanisme pengisian hidrogen yang digunakan cepat, efisien kemudian aman. Semoga stasiun pengisian hidrogen ini akan menjadi contoh serta menjadi model bagi proyek serupa di area masa mendatang,” ungkap Nandi Julyanto.

“Kami berharap bahwa studi Pertamina ini dapat melengkapi upaya-upaya pengembangan habitat transportasi yang dimaksud menyokong dekarbonisasi. Baik dalam pengembangan kendaraan konvensional yang mana semakin hemat material bakar, kendaraan dengan material bakar baru serta terbarukan hingga kendaraan dengan teknologi-teknologi elektrifikasi. Dengan demikian semakin banyak penduduk yang dimaksud dapat turut serta secara berpartisipasi dalam penurunan karbon ini,” katanya lagi.

Kolaborasi kedua entitas ini, yaitu TMMIN juga Pertamina NRE dituangkan dalam bentuk joint development agreement tentang pengembangan sistem ekologi transportasi berbasis hidrogen yang mana dijalani Dannif Danusaputro, Chief Executive Officer Pertamina NRE lalu Nandi Julyanto, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Serta disaksikan Basuki Tjahaja Purnama, Komisaris Utama Pertamina Persero kemudian Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.

Dannif Danusaputro mengatakan bajwa groundbreaking HRS ini menjadi salah satu milestone dalam membangun sistem ekologi hidrogen sebagai materi bakar kendaraan di area Indonesia. Dan tidak ada kalah penting, dalam menciptakan lingkungan adalah berkolaborasi di dalam sisi hulu sampai dalam sisi hilir.

“Untuk itu, di dalam di lokasi ini kami bekerja identik dengan Toyota yang digunakan sudah memproduksi fuel cell electric vehicle (FCEV), Toyota Mirai, yang nantinya akan melakukan pengisian hidrogen di tempat HRS kami. Kami sangat menyambut baik kolaborasi strategis ini,” jelas Dannif Danusaputro.

Hadirnya hidrogen sebagai material bakar transportasi akan memperkuat ketahanan energi, pada mana publik pengendara kendaraan bermotor ke depan tiada belaka miliki pilihan substansi bakar minyak (BBM) lalu listrik saja, namun ada hidrogen sebagai alternatif substansi bakar.

REDAKSI17.COM

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *