Jakarta,REDAKSI17.COM : Dupa merupakan jenis wewangian atau aromatik yang baru bekerja apabila sudah dibakar dan mengeluarkan asap harum yang khas. Karena wanginya yang cenderung khas, dupa biasanya digunakan untuk ritual keagamaan.
Menurut OfficialUrbanmonk, dupa adalah warisan budaya yang sakral dan pada dasarnya tidak berkaitan dengan religi. Oleh karena itu, dupa bisa juga dimanfaatkan sebagai alat bantu pada saat meditasi atau untuk relaksasi dan penghilang stress.
Eksistensi dupa sendiri sudah ada sekitar 6000 tahun lalu, yang hingga kini dupa sebagai media yang bisa untuk memurnikan, melindungi, dan sebagai syarat menuntaskan kegiatan ritual. Walaupun saat ini tren pewangi ruangan khususnya sudah banyak menggunakan cairan minyak wangi atau aerosol yang bisa disemprotkan secara manual atau elektronik, tetapi kebiasaan membakar batang dupa untuk mendapatkan asap harum masih belum punah hingga kini, malah makin menjadi tren untuk kalangan tertentu.
Berbeda dengan dupa yang wanginya khas, pada masa kini tidak sulit dicari dupa aromaterapi yang aromanya lebih segar, wanginya tidak khas dupa, dan memiliki khasiat menenangkan. Karena wanginya yang menenangkan, dupa aromaterapi memiliki manfaat psikologis seperti meredakan stress, kecemasan, dan ketegangan mental.
Bahkan, dupa sudah sejak lama digunakan untuk meditasi atau yoga. Wangi dari hasil pembakaran dupa membantu menciptakan suasana rileks, menambah fokus dan konsentrasi. Dalam hal meditasi bisa mencapai tingkat damai yang lebih tinggi dan menghilangkan stress harian. Aroma dupa dapat meredakan pikiran gelisah dan menambah kualitas pada saat meditasi.
Berbagai wangi dupa seperti lavender, mawar, dan aroma terapi lain memiliki efek meredakan cemas, depresi, dan stress sehingga menciptakan suasana hati yang positif dan tenang. Khusus untuk wangi lavender yang sudah lama dikenal sebagai obat alami insomnia. Dengan membakar wangi aroma lavender sebelum tidur dan digunakan sebagai minyak esensial dalam aromaterapi mampu menambah kualitas saat tidur.