Gedongtengen,REDAKSI17.COM-Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menghadiri gelaran Dzikir Sosial Akbar yang mengangkat tema “Ojo Leren Dadi Wong Apik”.
Acara yang berlangsung pada Selasa malam (2/12/2025) tersebut digelar di halaman Kantor Kemantren Gedongtengen dan menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk memperkuat nilai spiritual, sosial, dan kebersamaan.
Dzikir Sosial Akbar ini menghadirkan sejumlah penceramah dan tokoh agama terkemuka, di antaranya Ustadz Salim A. Fillah, Ustadz Puji Hartono, Ustadz Deni Aden, Habib Jafar Al Jufri, Ustadz Galan Azam, Ustadz Kurnia Pramujiharso, serta Zerlina Qonza. Kehadiran para penceramah tersebut membuat suasana semakin semarak dan penuh kekhidmatan.
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Pesantren Masyarakat Jogja Gedongtengen, sebuah komunitas keagamaan yang aktif mendorong pengajian, pembinaan umat, dan kegiatan sosial berbasis masyarakat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hasto Wardoyo menegaskan bahwa tema “Ojo Leren Dadi Wong Apik” mengandung pesan moral yang sangat dalam.
Menurutnya, meskipun disampaikan dengan bahasa yang sederhana, pesan tersebut relevan bagi kehidupan setiap manusia terutama di tengah dinamika dan tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Tema ini sederhana, tetapi maknanya luar biasa dalam. Ini adalah ajakan agar kita semua tidak pernah berhenti berbuat baik, apa pun kondisi dan perubahan zaman yang kita hadapi,” tutur Hasto di hadapan jamaah.
Ia menambahkan bahwa kebaikan selalu memiliki tempatnya sendiri dan menjadi pondasi penting bagi keharmonisan hidup bermasyarakat.

Hasto turut mengapresiasi Pesantren Masyarakat Jogja Gedongtengen sebagai penggagas acara, terutama karena aktivitas keagamaan semacam ini dinilai mampu menjaga kekuatan spiritual masyarakat di tengah arus modernitas.
Menurutnya, dzikir dan majelis ilmu menjadi ruang yang mempertemukan nilai-nilai sosial, persaudaraan, dan ketenangan batin.
Wali Kota berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan, mengingat dampaknya yang sangat positif bagi masyarakat.
“Majelis seperti ini penting, bukan hanya sebagai penguatan iman dan spiritualitas, tetapi juga untuk memperkokoh jalinan silaturahmi antarsesama. Jika kegiatan seperti ini rutin digelar, insyaallah masyarakat kita akan semakin kuat dan rukun,” ujar Hasto.



