Home / Ekobis / Ekonomi Sulit, Ibadah Kurban Kelas Menengah Berkurang

Ekonomi Sulit, Ibadah Kurban Kelas Menengah Berkurang

Ekonomi Sulit, Ibadah Kurban Kelas Menengah Berkurang

Jakarta,REDAKSI17.COM – Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan prospek sektor kegiatan ekonomi kurban Indonesia tahun 2024 ini sebesar Rp 28,2 triliun yang digunakan digunakan berasal dari 2,16 jt pekurban (shahibul qurban).

Proyeksi yang mana disebut naik dari tahun lalu (2023) yang tersebut digunakan diestimasikan mencapai Rp 24,5 triliun dari 2,08 jt orang pekurban. Artinya, ada kenaikan sekitar 80 ribu pekurban pada tahun 2024 ini.

“Dari 2,16 jt keluarga muslim berdaya beli tinggi yang digunakan digunakan berpotensi menjadi shahibul qurban, kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing-domba sekitar 1,21 jt ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor,” kata Tira Mutiara, Peneliti IDEAS dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (10/06/2024).

Dengan asumsi berat kambing-domba antara 20-80 kg dengan berat karkas 41 persen serta berat sapi-kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 57 persen, maka kemungkinan perekonomian kurban 2024 dari sekitar 1,79 jt hewan ternak ini setara dengan 117,2 ribu ton daging.

“Walaupun secara umum mengalami kenaikan, namun jika kita melihat data penduduk muslim yang mana mana berpotensi menjadi pekurban kambing-domba dengan bobot 20-40 kg per ekor turun sekitar 7 persen dari 734 ribu menjadi 709 ribu pekurban. Kelompok ini merupakan warga kelas menengah” ungkap Tira.

Menurut Tira, kondisi dunia usaha saat ini dengan banyaknya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kemudian tingginya pengangguran menyebabkan pendapatan kelas menengah-bawah mengalami stagnansi bahkan penurunan signifikan. Alhasil, masyarakat yang tersebut digunakan mampu berkurban tahun lalu (2023), saat ini terdampak dengan fenomena hal itu tiada mampu bekurban lagi pada tahun ini.

“Secara kontradiktif kami menemukan adanya kenaikan pekurban sapi-kerbau dengan berat sekitar 750 kg per ekor, yang mana mana rata-rata berasal dari rakyat kelas terkaya naik sekitar 21% dari 63,9 ribu menjadi 77,6 ribu pekurban,” tutur Tira.

Tira menambahkan fenomena turunnya pekurban rakyat kelas menengah kemudian naiknya pekurban masyarakat kelas terkaya mengkonfirmasi kesenjangan sektor kegiatan ekonomi yang tersebut mana semakin ekstrem dalam Indonesia.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *