Jakarta,REDAKSI17.COM – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengungkapkan bahwa pada 2023 lalu perusahaan berhasil meningkatkan produksi minyak hingga 10%. Di tahun-tahun berikutnya, perusahaan merencanakan pertumbuhan produksi minyak hingga 15%.
Hal itu diungkapkan VP Director & CFO ENRG Edoardus Ardianto.
“Untuk tahun lalu kami berhasil meningkatkan produksi minyak di dalam dalam atas 10%. Jadi kami harapkan tren ini terus dapat berlanjut di dalam area tahun-tahun yang dimaksud akan datang, di area area mana kami menargetkan untuk ada pertumbuhan sekitar 10-15% per tahunnya,” ungkap Edoardus kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (13/2/2024).
Pada 2023 lalu, dia mengatakan, perusahaan mencatatkan keberhasilan dalam memompa produksi gas sebesar 180 jt standar kaki kubik per hari (MMSCFD) juga minyak mentah hingga 6.000 barel per hari (bph).
Edoardus menyebutkan pencapaian di tempat tempat tahun lalu itu juga disokong oleh aksi perusahaan yang dimaksud melakukan pengeboran berbagai sumur, seperti sumur eksplorasi kemudian sumur pengembangan dengan total 12 sumur.
“Selama tahun 2023 ini EMP sudah pernah terjadi berhasil untuk melakukan pengeboran sumur-sumur, baik sumur eksplorasi serta juga sumur pengembangan, dalam area mana kami berhasil melakukan pengeboran 7 sumur eksplorasi lalu juga 5 sumur pengembangan,” jelasnya.
Dia mengatakan, perusahaan juga melakukan upaya sepanjang tahun 2023 lalu dengan melakukan kegiatan seismik 2 dimensi lalu 3 dimensi untuk meningkatkan produksi migas perseroan.
“Selama tahun 2023 lalu kami sudah pernah memproduksi sekitar 6.000 barel per hari minyak serta juga sekitar 180 jt kaki kubik per hari selama tahun 2023,” ucapnya.
Dia mengatakan, perusahaan saat ini mempunyai sebanyak 11 Wilayah Kerja (WK) atau blok migas, terdiri dari 10 WK migas pada Indonesia juga 1 WK migas dalam Afrika.
“Dari 11 wilayah kerja yang dimaksud digunakan kami miliki, 6 sudah berproduksi. Ada 4 WK yang tersebut memberikan kontribusi dalam produksi kemudian juga pendapatan perusahaan yaitu wilayah Kerja Malaka dan juga juga Bentu di area dalam Provinsi Riau, Wilayah Kerja Kangean dalam Jawa Timur, juga juga Wilayah Sengkang di dalam area Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Edoardus menyebut, empat WK yang digunakan sudah memberikan kontribusi kepada perusahaan hingga 90% dari total produksi ENRG pada 2023 lalu.
“Keempat wilayah kerja hal itu memberikan kontribusi sekitar 90% dari total produksi EMP,” tandasnya.