Home / Nasional / Erdogan Kecam Netanyahu, Sebut Genosida Gaza Bikin Iri Hitler

Erdogan Kecam Netanyahu, Sebut Genosida Gaza Bikin Iri Hitler

Erdogan Kecam Netanyahu, Sebut Genosida Gaza Bikin Iri Hitler

Jakarta, REDAKSI17.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan metode genosida yang dimaksud diimplementasikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada tempat Gaza sudah mencapai titik pada mana hal itu akan menghasilkan Adolf Hitler iri. Hal ini disampaikan Erdogan dalam sebuah wawancara kepada surat kabar Kathimerini Yunani pada Minggu waktu setempat.

“Netanyahu sudah pernah mencapai tingkat yang dimaksud menimbulkan Hitler iri dengan metode genosidanya. Kita berbicara tentang Israel; yang tersebut menyasar ambulans, menyerang titik distribusi makanan, kemudian menembaki konvoi bantuan,” kata Erdogan, seperti dikutip Anadolu Agency (AA), Senin (13/4/2024).

“Apakah mungkin untuk melihat apa yang tersebut sudah pernah diimplementasikan Israel terhadap rakyat Gaza selama berbulan-bulan juga melihat sahnya Israel untuk membom rumah sakit, membunuh anak-anak, menindas warga sipil, serta memproduksi orang-orang yang hal itu tidaklah bersalah kelaparan, kehausan, serta kekurangan obat-obatan dalam berbagai bentuk. alasan? Apa yang dimaksud dimaksud diimplementasikan Hitler di area dalam masa lalu? Dia menindas serta membunuh orang-orang dalam kamp konsentrasi,” jelas Erdogan.

Erdogan menyebut Gaza sudah berubah menjadi penjara terbuka tidaklah belaka cuma setelah 7 Oktober. Tapi, tegasnya, ini sudah pernah berlaku bertahun-tahun sebelumnya.

“Bukankah orang-orang pada sana dikurung dalam sumber daya yang digunakan terbatas selama bertahun-tahun, hampir seperti kamp konsentrasi? Siapa yang tersebut hal tersebut bertanggung jawab atas pembunuhan massal paling brutal serta sistematis dalam Gaza setelah 7 Oktober?” tandasnya.

Erdogan mengatakan hak serta kebebasan penduduk Gaza. Terutama hak untuk hidup yang mana hal itu sudah pernah dilanggar.

“Kami membela hak-hak mereka. Kami membela perdamaian. Israel, sebaliknya, terus melanggar resolusi PBB, hukum internasional, juga hak asasi manusia secara sembrono,” ujarnya.

“Perlawanan Palestina tiada akan diperlukan jika terdapat negara Palestina yang dimaksud hal itu berdaulat, merdeka, serta terintegrasi secara geografis, sesuai dengan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” katanya.

“Hamas juga telah lama dijalani menyatakan bahwa jika ini terjadi, merek akan membubarkan sayap bersenjatanya serta melanjutkan partai politiknya. Solusi berdasarkan dua negara adalah cara yang efektif untuk menjamin perdamaian abadi kemudian berkelanjutan,” lanjut Erdogan.

Ia menambahkan bahwa kelompok Palestina menyetujui perjanjian gencatan senjata. Namun Israel “tidak menginginkan” gencatan senjata akibat ingin “menduduki wilayah seluruh wilayah Gaza.

Israel sudah pernah membunuh hampir 35.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang mana dimaksud merenggut 1.200 nyawa. Serangan gencar yang disebut sudah pernah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, selain menyebabkan kelaparan juga penyakit yang mana digunakan meluas dalam area wilayah kantong yang mana digunakan diblokade yang dimaksud sejak tahun 2007.

Mahkamah Internasional pada Januari menyatakan “masuk akal” bahwa Israel melakukan tindakan yang digunakan mana melanggar Konvensi Genosida 1948. Dalam perintah sementara, disebutkan bahwa Israel harus meyakinkan bahwa pasukannya bukan melakukan tindakan apa pun yang dimaksud yang dilarang oleh konvensi tersebut. Kasus yang digunakan hal itu diajukan oleh Afrika Selatan ini sedang berlangsung di tempat tempat Den Haag.

Sementara Hamas pekan ini menyetujui usulan mediator Qatar kemudian Mesir untuk menghentikan perang yang dimaksud sudah pernah berlangsung selama tujuh bulan. Namun Israel menolaknya serta melancarkan operasi pada area Rafah, tempat 1,4 jt warga Palestina mengungsi.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *