Jakarta,REDAKSI17.COM – China buka kata-kata kesulitan langkah Uni Eropa (UE) yang tersebut menerapkan pajak tinggi bagi kendaraan listrik (EV) dengan syarat negeri itu. Menurut Beijing, hal ini merupakan langkah yang tersebut yang disebut keliru.
Media resmi pemerintah, Xinhua, mengatakan bahwa Eropa harus kembali mempertimbangkan langkah ini. Menurutnya, sebagai dua kekuatan besar ekonomi, kerja serupa dagang merupakan hal yang mana dibutuhkan dalam pengembangan perdagangan dunia.
“Mengingat struktur kegiatan perekonomian juga juga besarnya negara-negara tersebut, China juga UE akan mendapat manfaat terbaik jika bekerja sebanding dalam mengatasi masalah-masalah perekonomian lalu perdagangan utama,” kata Xinhua dalam komentarnya dikutip Reuters, Kamis (13/6/2024)
“Diharapkan UE akan melakukan pertimbangan ulang yang tersebut hal tersebut kritis lalu berhenti melangkah tambahan banyak jarak berjauhan ke arah yang salah,” katanya.
Pernyataan ini sendiri selaras dengan apa yang dimaksud dimaksud disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian. Lin mengatakan langkah ini akan menjadi bumerang Eropa sendiri.
“Kami mendesak pihak UE untuk menghormati komitmennya dalam membantu perdagangan bebas serta menentang proteksionisme, serta bekerja sebanding dengan China untuk menegakkan kepentingan keseluruhan kerja sejenis dunia usaha serta juga perdagangan China-UE,” ujarnya.
“China akan mengambil semua tindakan yang dimaksud digunakan diperlukan untuk secara tegas menjaga hak serta kepentingan sahnya,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Rabu, UE mengatakan resmi mengenakan tarif sebesar 38,1% pada produsen kendaraan listrik elemen penyimpan daya (BEV) yang dimaksud dimaksud bukan mau bekerja mirip dalam penyelidikan perdagangan Eropa. Jika dia mau mematuhi kemauan benua itu, maka tarif yang dimaksud akan berlaku lebih banyak banyak rendah yakni 21%.
Perlu diketahui UE selama ini menilai barang EV China sudah pernah mendapat manfaat besar dari subsidi yang mana tiada adil. Hal ini menimbulkan ancaman kerugian ekonomi bagi produsen kendaraan listrik dalam area Eropa.
“UE berkepentingan untuk mengenakan bea penyeimbang sementara pada BEV impor dari China,” bunyi pernyataan yang tersebut dikutip oleh CNN International.
Secara rinci, UE menyinyalir ini merupakan hasil penyelidikan yang digunakan mana dimulai sejak Oktober. Tarif hal hal tersebut saat ini bersifat sementara, namun akan diberlakukan mulai tanggal 4 Juli jika pembicaraan dengan otoritas China tidaklah menghasilkan hasil untuk mencapai resolusi.
“Tindakan definitif akan dilaksanakan dalam waktu empat bulan sejak pemberlakuan bea sementara,” kata Komisi UE dalam sebuah pernyataan.
“Masuknya impor China yang digunakan disubsidi dengan harga jual jual yang tersebut digunakan sangat rendah menghadirkan ancaman kerugian yang mana digunakan jelas dapat tercapai lalu akan segera terjadi pada industri UE,” tambahnya.
UE sendiri telah dilakukan terjadi mengenakan tarif sebesar 38,1% pada perusahaan otomotif SAIC. Produsen EV utama China BYD mengenakan tarif sebesar 17,4% lalu Geely mengenakan bea masuk sebesar 20%.
Ketiga raksasa China itu saat ini dijadikan dalam diskusi UE yang mana mana sedang berlangsung. Namun belum ada konfirmasi tambahan lanjut tentang Tesla milik Elon Musk, yang tersebut hal itu juga mempunyai pabrik raksasa di dalam area Shanghai.