Jakarta,REDAKSI17.COM – Erupsi Gunung Ruang di area area Sulawesi Utara menyebabkan terhentinya penerbangan. Fenomena alam ini memproduksi Bandara Sam Ratulangi ditutup lalu maskapai Lion Group membatalkan penerbangan hingga Senin mendatang.
Pemberitahuan resmi dari AirNav Indonesia juga Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Notice To Airmen (NOTAM) nomor A1041/24 NOTAMR A1021/24, menginformasikan bahwa Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) ditutup sementara hingga 22 April 2024 pukul 12.00 WITA (GMT+08).
“Penutupan itu untuk langkah pencegahan terhadap dampak erupsi juga penyebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang,” demikian alasan menurut pemberitahuan resmi, seperti dikutip detikTravel.
Akibat penutupan tersebut, total 27 penerbangan dengan tujuan Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Ambon, Gorontalo, Kao, Labuha, Luwuk, Melonguane, Palu, Tahuna, Ternate, Weda Bay lalu Morowali dibatalkan.
Lion Group juga sudah dijalani menginformasikan kepada semua penumpang terkait pembatalan ini. Pihaknya mengakomodasi permintaan perubahan jadwal penerbangan sesuai dengan ketentuan yang dimaksud berlaku bagi penumpang yang mana mana terdampak.
Pihak maskapai juga menyebut pihaknya terus melakukan pemantauan intensif terhadap situasi terkait erupsi Gunung Ruang. Mereka berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam memverifikasi semua penerbangan memenuhi standar keselamatan kemudian keamanan yang dimaksud hal tersebut ketat.
Pihaknya juga memberikan beberapa alasan mengapa abu vulkanik berbahaya bagi penerbangan berikut ini:
- Partikel abu yang tersebut dimaksud keras serta tajam dapat mengikis dan juga juga merusak permukaan pesawat, termasuk kaca kokpit, yang dimaksud digunakan mengganggu visibilitas lalu aerodinamika.
- Abu vulkanik yang tersebut digunakan masuk ke dalam mesin dapat meleleh juga mengeras, yang dimaksud dimaksud mengganggu fungsi mesin serta berpotensi menyebabkan kerusakan pada mesin.
- Partikel abu bisa saja jadi menyebabkan kerusakan pada sistem elektronik juga navigasi pesawat dikarenakan sifat konduktif kemudian abrasifnya.
- Abu pada atmosfer akan mengurangi visibilitas, yang mana sangat berisiko selama proses lepas landas kemudian juga pendaratan.
- Abu tebal pada landasan pacu dapat mengurangi pergerakan/ gaya ketegangan roda pesawat serta menyumbat sistem di dalam dalam bandar udara.
