Home / Politik / Fakta Penting Soal Dana Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo, Simak!

Fakta Penting Soal Dana Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo, Simak!

Fakta Penting Soal Dana Makan Siang kemudian Susu Gratis Prabowo, Simak!

Jakarta,REDAKSI17.COM – Calon presiden kemudian perwakilan presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut akan mengalihkan anggaran subsidi substansi bakar minyak (BBM) untuk program susu juga makan siang gratis anak sekolah di tempat tempat Indonesia.

Apa benar?

Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran Eddy Soeparno membenarkan rencana itu akan diterapkan saat Prabowo betul-betul dilantik nantinya sebagai Presiden terpilih pada 20 Oktober 2024. Namun, ia menegaskan, kebijakan itu bagian dari program penataan anggaran subsidi energi.

“Penataan, jadi ya subsidinya itu dialokasikan untuk lebih banyak besar tepat sasaran,” kata Eddy kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/2/2024).

Eddy mengatakan, penataan anggaran subsidi energi itu penting dikarenakan pada 2022 saat anggaran subsidi membengkak menjadi Rp 500 triliun yang dimaksud mana menikmatinya 80% adalah kalangan orang mampu. Demikian juga anggaran energi untuk tahun ini yang mana mencapai Rp 350 triliun.

Dengan demikian, ia menekankan, ketika anggaran itu ditata maka mampu menjadi pelengkap dari sumber pendanaan anggaran untuk program susu lalu makan siang gratis yang digunakan mana diperkirakan mencapai kisaran Rp 400 triliun.

“Sehingga yang digunakan digunakan subsidi kita siapkan sekarang Rp 350 triliun sesungguhnya enggak perlu sebesar itu, nah uangnya kan mampu semata digunakan untuk yang mana lain-lain,” tegas Eddy.

Meski demikian, Eddy juga menegaskan, sumber pendanaan program susu lalu makan siang gratis anak sekolah Indonesia bukan hanya sekali sekali diperoleh dari penataan subsidi energi, melainkan sebagian besar dari peningkatan penerimaan negara.

“Jadi kan dibutuhkan Rp 400 triliun, dari mana sumber dananya? sumber dananya adalah pertama dari penguatan sumber pendapatan pajak, langkah bagaimana? ekstensifikasi juga intensifikasi,” ungkapnya.

Melalui kebijakan ekstensifikasi kemudian juga intensifikasi pajak, Eddy mengatakan, pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya akan memperoleh tambahan peningkatan rasio pajak sekitar 1% dari barang domestik bruto, yakni sekitar Rp 210 triliun untuk anggaran program susu juga juga makan siang gratis.

“1% dari rasio pajak kita yang tersebut hal tersebut sekarang ini masih sangat rendah, naik 1% belaka itu mampu ada tambahan pendapatan negara Rp 210 triliun dikarenakan PDB kita kan Rp 21.000 triliun,” tutur Eddy.

Ekstensifikasi kemudian intensifikasi ini akan diterapkan dengan kembali menyisir wajib pajak yang belum miliki NPWP. Menurut Eddy, dari 147 jt orang yang hal tersebut bekerja di area area Indonesia, saat ini baru 30% yang digunakan miliki NPWP, juga dari 30% itu juga masih ada yang tersebut dimaksud belum jujur mengungkapkan besaran penghasilannya.

“Mau tiada ada mau nanti harus melakukan penyisiran terhadap mereka-mereka yang digunakan mana sudah bekerja tapi belum mempunyai NPWP. Caranya bagaimana? ya kita kerja serupa dengan pihak perbankan untuk mendapatkan informasi,” ungkap Eddy.

Selain dari penataan subsidi serta ekstensifikasi maupun intensifikasi penerimaan pajak, Eddy menyebutkan bahwa anggaran program susu kemudian makan siang gratis juga akan diperoleh dari penataan anggaran-anggaran yang hal itu tak perlu dalam tempat Kementerian atau Lembaga (K/L).

“Anggaran yang mana mana ada di dalam area K/L mampu kita sisir satu per satu lagi, dikarenakan kan biaya rapat, biaya pembuatan UU, biaya buat peraturan itukan mahal sekali, produknya juga kita belum lihat seperti apa, nah itu kalau dalam dalam tempat ini satu per satu sanggup dapat,” tegas Eddy.

Belum lagi jangka menengahnya ada peningkatan pendapatan negara dari program hilirisasi, yang dimaksud memberi nilai tambah pada komoditas ekspor Indonesia. Dengan begitu, Eddy melakukan konfirmasi penerimaan negara akan semakin kuat ke depan dari berbagai kebijakan yang dimaksud digunakan akan diterapkan Prabowo-Gibran itu.

“Jadi banyak sumber-sumber pendapatan yang mana digunakan sesungguhnya kalau kita sisir itu tidaklah semata-mata sekadar mencukupi untuk program anggaran susu tetapi malah tambahan lanjut untuk anggaran-anggaran lain juga,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, seusai Pilpres 2024 digelar pada Rabu lalu (14/2/2024), hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Jumat (16/2/2024) pukul 15:00 WIB menunjukkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran unggul.

Kedua pasangan itu sudah memperoleh pengumuman 57% atau melampaui batas satu putaran Pilpres 2024 yang tersebut digunakan harus tambahan lanjut dari 50%. Hasil perhitungan pengumuman itu per 14:00 WIB dengan 54,91% data Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dimaksud digunakan sudah tertampung.


Election Day: Rakyat Indonesia Memilih Pengganti Jokowi!

REDAKSI17.COM

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *