Gedong Tengen,REDAKSI17.COM – Pelayanan fasilitas kesehatan berkualitas tidak hanya dilihat dari terpenuhinya sarana dan prasarana yang tersedia, tapi juga bagaimana pasien diperlakukan dengan melibatkan empati dan rasa hormat.

Hal itu disampaikan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat menjadi keynote speaker dalam Annual Scientific Meeting and Anniversary Lembaga Akreditasi Mutu Fayankes Indonesia (LAMFI) pada Sabtu (26/7/2025) di The Malioboro Hotel.

“Peningkatan mutu sdm yang kompeten dan humanis untuk keselamatan pasien, menjadi suatu hal penting untuk melengkapi fasilitas sarana prasarana yang dimiliki Fasilitas Layanan Kesehatan (Fayankes),” ujarnya.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat menjadi keynote speaker dalam Annual Scientific Meeting and Anniversary LAMFI.

Menurutnya mutu Fasyankes menjadi salah satu indikator utama keberhasilan sistem kesehatan suatu negara. Tidak hanya sekadar menyediakan layanan medis, fasyankes juga bertanggung jawab memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan sesuai standard, aman dan efektif.

“Fasilitas kesehatan tidak hanya semata soal perlengkapan dan peralatan medis yang lengkap dan berkualitas, tapi komponen utamanya adalah bagaimana pelayanan yang diberikan memilki nilai humanis, bagaimana pasien merasa didukung dan nyaaman ketika mengakaes layanan,” terangnya.

Pihaknya menjelaskan, dalam new public management, service excellent adalah values yang harus dikedepankan. Sehingga harapannya akreditasi mutu pelayanan kesehatan tidak hanya menilai apa yang secara fisik bisa dilihat, tapi juga apa yang dirasakan berdasarkan pengalaman pasien.

“Membentuk sdm yang kompeten dan menguasai bidangnya menjadi unsur yang harus dipenuhi pada konteks hard skill, tapi jangan lupa bahwa ketika di lapangan, dokter, perawat maupun tenaga kesehatan akan banyak menghadapi dinamika pasien yang harus dilayani dengan kekuatan soft skill, bagaimana menyapa, ramah, memberikan rasa hormat,” jelasnya.

Scientific Meeting Lembaga Akreditasi Mutu Fayankes Indonesia (LAMFI).

Maka dari itu, imbuh Hasto, puncak dari mutu pelayanan kesehatan adalah bagaimana sdm tersebut profisien, mampu melakukan tugas-tugas pada bidangnya dengan baik dan efektif, serta memilki intuisi untuk merasakan dengan betul apa yang dikerjakan.

Sementara itu perwakilan Regional LAMFI, Agus Makmur menjelaskan, lingkup penyelenggaraan akreditasi LAMFI adalah papa Fayankes Puskesmas, Klinik, Laboratorium kesehatan dan Unit Tranfusi Darah (UTD).

“Selama tiga tahun terakhir, LAMFI berupaya terus konsisten, membangun sistem akreditasi tidak hanya menekankan pada kepatuhan administratif, namun juga menuntut transformasi sistemik dan berkelanjutan dalam manajeme nmutu serta penguatan sdm di seluruh Fayankes,” katanya.