Gunungkidul,REDAKSI17.COM – Festival Nasional Campursari 2025 bukan sekedar pergelaran musik biasa, namun sebuah upaya pelestarian budaya diera modernisasi saat ini, Campursari yang tidak terlepas dari identitas budaya Gunungkidul dimana melalui seorang Maestro Manthous menjadikannya dikenal dikancah nasional melalui Campursari.
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Gunungkidul menghadirkan gelaran Festival Nasional Campursari 2025 dengan semangat nostalgia dan pengenalan kepada generasi muda.
“Diikuti oleh 30 peserta kesenian Campursari dari berbagai daerah dan akan berlangsung selama 3 hari mulai dari 11 sampai dengan 13 September 2025.” terang Agus Mantara selaku Kepala Dinas Kebudayaan.
Melihat kesuksesan pergelaran campursari diberbagai daerah, membuat Agus Mantara terinspirasi untuk menyelenggarakan Festival Nasional Campursari di Gunungkidul, “Kita pun yang memiliki Maestro Manthous maka kita gelar Festival Nasional Campursari ini karena setelah Saya tanya dari berbagai daerah semuanya mengetahui Campursari,” tandasnya.
Terlepas dari itu, Ia juga mendapatkan amanah dari Bupati Gunungkidul untuk dapat segera menyelesaikan tugas mematenkan Genre Campursari tersebut.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih yang membuka secara langsung Festival Nasional Campursari 2025 ingin Campursari Gunungkidul dapat semakin maju di kancah nasional menjadi budaya murni Gunungkidul dengan mematenkan HAKI,
“Dan harapan kami agar kita nasionalkan, jadi untuk menyebarluaskan seni budaya yang murni dari Gunungkidul.” ujarnya.
Lebih lanjut, Endah juga tidak ingin Campursari hanya dinikmati warga Gunungkidul tetapi seluruh daerah bahkan dikancah Internasional, “Karena melalui Campursari ini kita juga bisa menjavanisasi diskala Internasional, kemarin waktu menerima kunjungan diasporah bahkan mereka tau Campursari, kita yang memiliki budaya ini mestinya bangga, tidak hanya lagu barat tetapi juga mesti tau Campursari.” kata Bupati.
Festival Nasional Campursari 2025 sendiri berlangsung di Auditorium Taman Budaya Gunungkidul selama 3 hari dan dibuka untuk masyarakat umum tanpa dipungut biaya alias gratis.
