Jakarta, REDAKSI17.COM – Diplomat China terancam diusir dari Fillipina. Permintaan ini diutarakan langsung oleh penasihat keamanan Fillipina, Eduardo Ano.
Menurutnya, China sudah pernah membocorkan percakapan telepon dengan individu laksamana Fillipina lalu diplomat China. Informasi itu berasal dari laporan berita persoalan telepon mengenai pertikaian dalam area Laut China Selatan.
Dalam transkrip pembicaraan telepon, Laksamana Fillipina disebut menyetujui untuk menggunakan kapal yang digunakan digunakan sedikit untuk pasokan ke marinir. Ini diimplementasikan pada kapal yang digunakan yang dilarang terbang di area area Second Thomas Shoal.
Selain itu, kedutaan besar China dinilai telah lama terjadi melakukan aksi menyebarkan disinformasi. Aksi yang dimaksud disebut perlu dihentikan dan juga juga diberikan sanksi. “Kedutaan besar China di area dalam Manila melakukan tindakan berulang untuk melibatkan lalu menyebarkan disinformasi, misinformasi, juga malinformasi,” kata Ano dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (12/5/2024).
Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri China, lin Jian, mengatakan komentar Ano sangat provokatif. Bukan cuma itu, dia memohon para diplomat sanggup tetap melakukan tugasnya.
Sejak tahun lalu, Fillipina juga juga China terlibat banyak pertikaian di tempat tempat Laut China Selatan. Saat itu Fillipina meningkatkan aktivitas pada tempat perairan yang mana dimaksud diduduki China.
Amerika Serikat (AS), yang tersebut mengupayakan Fillipina, juga sudah pernah diimplementasikan mengungkap ucapan mengenai kesulitan dua negara. Menurut pihak Departemen Luar Negeri setempat akan mematuhi pihak Fillipina.
“Kami mengetahui laporan media lalu tunduh pada Departemen Luar Negeri Fillipina,” ucap lembaga itu. Kantor Presiden Fillipina juga Kementerian Luar Negeri tak segera menanggapi untuk berkomentar.
