Home / Nasional / Fokus Prabowo Tak Hanya Realisasi Anggaran, Tapi Dampak Berantai Setiap Rupiah Dikeluarkan Negara

Fokus Prabowo Tak Hanya Realisasi Anggaran, Tapi Dampak Berantai Setiap Rupiah Dikeluarkan Negara

JAKARTA,REDAKSI17.COM – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyebut Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada peningkatan velocity of money atau kecepatan perputaran uang dalam pelaksanaan program-program prioritas pemerintah.

Velocity of money adalah ukuran seberapa cepat uang berputar dalam suatu perekonomian.

Secara sederhana, ini menunjukkan berapa kali satu unit uang digunakan untuk membeli barang dan jasa dalam periode tertentu.

Semakin tinggi velocity, semakin aktif orang dan bisnis melakukan transaksi; semakin rendah velocity, semakin banyak uang yang disimpan atau ditahan.

Hal itu disampaikan Qodari usai rapat bersama Presiden di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Menurutnya, Presiden menilai perkembangan sejumlah program strategis menunjukkan tren yang positif.

“Beliau sangat senang dengan perkembangan yang sudah dicapai pada hari ini. Sangat optimis bahwa nanti 2026–2027 akan banyak capaian-capaian baru dan mudah-mudahan bisa mengubah lanskap sosial ekonomi Indonesia secara sangat menyeluruh,” ujar Qodari.

Qodari menjelaskan, fokus Presiden tidak hanya pada realisasi anggaran, tetapi juga dampak berantai dari setiap rupiah yang dikeluarkan negara ke perekonomian masyarakat.

“Pak Presiden tadi menyebut istilah velocity of money. Bagaimana tiap rupiah yang dikucurkan itu akan berkali-lipat dampaknya di lapangan,” jelasnya.

Ia menyebut sejumlah program prioritas yang dilaporkan kepada Presiden antara lain:

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • penguatan peran Danantara
  • pengembangan koperasi
  • kampung nelayan

Program-program tersebut dinilai berpotensi membuka lapangan kerja sekaligus mendorong perputaran ekonomi di daerah.

Qodari juga menegaskan bahwa kebutuhan anggaran besar untuk penanganan dan rehabilitasi bencana tidak akan menghambat pelaksanaan program prioritas Presiden pada 2026.

“Insyaallah tidak, karena Bapak Presiden telah melakukan banyak penghematan dari depan, ada efisiensi, kemudian juga ada sumber-sumber pendanaan yang didapatkan melalui kegiatan penegakan hukum,” katanya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *