Home / Ekobis / Ford Setor Rp 88,72 M ke Smelter Nikel Vale-Huayou

Ford Setor Rp 88,72 M ke Smelter Nikel Vale-Huayou

Ford Setor Rp 88,72 M ke Smelter Nikel Vale-Huayou

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Ford Motor Company resmi mengambil bagian dalam proyek pabrik substansi baku elemen penyimpan daya dalam Indonesia. Perusahaan otomotif jika AS ini berkerja sejenis dengan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) lalu Zhejiang Huayou Cobalt Co.

Mengutip keterbukaan informasi, Rabu (27/12/2023), Ford telah dilakukan dilaksanakan menyetorkan Rp 88,72 miliar atau setara 88.716 lembar saham ke PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI). Dengan demikian Ford menguasai 8,5% saham KNI.

Adapun Huaqi (Singpaore) Pte. Ltd. merupakan pemegang saham terbesar KNI dengan kepemilikan 73,2%. Kemudian Vale menggenggam 18,3% saham.

Sebagai informasi, smelter patungan yang digunakan disebut akan mengolah bijih yang mana dipasok oleh INCO dari tambang Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara untuk menghasilkan nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Produk olahan nikel akan digunakan untuk menimbulkan sel kendaraan listrik.

Rencananya pabrik akan mampu memproduksi 120.000 ton MHP per tahun. Vale lalu Huayou sebelumnya menargetkan smelter akan mulai beroperasi pada 2026.

Chief Government Affairs Officer Ford Motor Company Christoper Smith sempat mengungkapkan alasan bergabung bergabung dengan Vale dan Zhejiang Huayou Cobalt.

“Ford dapat membantu melakukan konfirmasi bahwa nikel yang mana digunakan kami gunakan dalam sel kendaraan listrik ditambang, diproduksi dalam standar ESG yang mana mirip sebagai bagian dari bidang bidang usaha kami dalam dalam seluruh dunia,” kata Smith.

Selain itu, menurutnya Indonesia miliki cadangan nikel terbesar dalam dunia. Oleh akibat itu Ford menilai kerja serupa strategis perlu dilakukan untuk menjamin kebutuhan komponen penting dalam mobil listrik tersebut.

Perlu diketahui, sebelum Ford bergabung, Vale Indonesia serta Huayou telah lama lama menandatangani kerangka perjanjian kerja sebanding (Framework Cooperation Agreement/ FCA) pada 27 April 2022 lalu.

Kedua belah pihak telah lama terjadi menyepakati hal-hal pokok yang digunakan mana terkait dengan proyek smelter HPAL di dalam dalam Pomalaa ini, salah satunya yaitu Huayou akan membangun lalu melaksanakan proyek HPAL Pomalaa, kemudian PT Vale akan memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30% saham Proyek HPAL Pomalaa tersebut.

Sebelum dengan Huayou, Vale sempat berencana bekerja sejenis dengan perusahaan jika Jepang, Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) untuk membangun proyek smelter dalam tempat Pomalaa. Namun sayangnya, pada 25 April 2022 lalu Sumitomo menyatakan mundur dari proyek smelter HPAL nikel ini.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *