Home / Reportase / Front Jihad Islam (FJI) dan Berbagai Ormas di Jogja, Tuntut Keadilan dan Tindak Tegas Pelaku Pengibar Bendera Bintang Kejora

Front Jihad Islam (FJI) dan Berbagai Ormas di Jogja, Tuntut Keadilan dan Tindak Tegas Pelaku Pengibar Bendera Bintang Kejora

Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Buntut dari demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua yang terjadi pada Minggu (1/12/2024) yang berakhir ricuh, kericuhan tersebut setelah ada pendemo yang berusaha mengibarkan bendera Bintang Kejora.

“Sebetulnya para demonstran sudah membubarkan diri kembali ke asrama, namun ada pendemo yang berusaha mengibarkan bendera Bintang Kejora, kami melihat kemudian melarang, dan berakhir ricuh,” ungkap Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma.

Akibat kejadian tersebut memicu para pimpinan ormas yang ada di DIY untuk  melakukan tuntutan, Jum’at (6/12/2024) untuk memohon kepada aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan tidak tebang pilih.

Dalam orasinya ustadz Umar dengan berapi api membakar semangat para peserta dan masyarakat Yogyakarta untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, ia juga menyampaikan bahwa pengibaran bendera, selain Bendera Merah Putih merupakan tindakan sparatis dan itu sudah melanggar hukum, aparat harus bertindak tegas tidak tebang pilih.

“Siapapun harus di adili, umat Islam umat yang cinta damai dan NKRI adalah harga mati, kita tak ingin di Yogyakarta tercinta ini muncul pergerakan sparatis yang merusak dan mengganggu ketenangan negara kita tercinta ini,siapapun dari suku apapun harus di tindak tegas,” ucapnya dengan penuh semangat.

“Kita sangat menghargai penegak hukum terbukti saat ini kita mau menuju ke Asrama di jl Kusuma negara dan kita di hadang dan di blokade oleh para aparat dan kita hanya bisa berorasi di sini, dan kita menurut dan tidak melawan karena kita sangat menghargai aparat penegak hukum karena kita cinta Yogyakarta dan NKRI,” tegasnya.

Salah satu warga juga turut menyampaikan, “siapapun bisa tinggal di Jogja mencari ilmu, mencari nafkah di Jogja tapi jangan bikin keributan di Jogja, masyarakat Yogyakarta orang yang santun dan menghormati perbedaan, namun jangan kau kotori dengan tindakan tindakan yang melanggar hukum apa lagi sampai mengibarkan Bendera selain Bendera Merah Putih,” ujarnya.

Gus Darohman selaku panglima FJI Juga menyampaikan meski kita tak sampai pada titik lokasi yang kita harapkan, namun InsyaAllah langkah langkah kita sudah tercatat sebagai jihad Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan membela kebenaran,dan semoga aparat penegak hukum bertindak tegas siapapun yang akan merongrong NKRI harus di basmi, tegasnya.

Pantauan awak media demonstrasi yang di rencanakan titik kumpul di Masjid Gede dan menuju ke jalan Kusumanegara di rubah, dan hanya sampai di perempatan Gondomanan, dan setelah menyampaikan orasi para peserta membubarkan diri dan kembali ke Masjid Gedhe Kauman, dan semua berjalan dengan tertib dan aman.

Kapolresta Yogyakarta Kombes polAditya Surya Dharma, menjelaskan “penghentian para demonstran ini tak lain hanya ingin menciptakan suasana yang kondusif di kota Yogyakarta ini, dan sebelumnya kita juga sudah koordinasi dengan berbagai pihak dan para pimpinan ormas,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *