Pria yang akrab disapa Mas Pur itu beralasan bahwa kondisi mentalnya pada saat itu sedang tidak stabil.
Hal itu bermula dari pertengkaran hebat merek pada tahun pertama pernikahan.
“Aku sampai banting handphone. Aku keras, dia keras. Tapi Winda itu sanggup secepat itu memaafkan, memaafkan orang lain kemudian memaafkan dirinya sendiri. Paginya itu bisa saja ceria lagi,” ujar Furry Setya.
“Karena Winda ceria, aku pun ceria lagi. Tapi kayak yang tersebut masih mengganjal. Itu belum beres. Numpuk, numpuk, numpuk. Sampai akhirnya Desember tahun kemarin ke psikiater aku,” imbuhnya.
Furry Setya pun mengajak adik perempuannya ke RSJ. Walau mendapat pandangan aneh dari orang-orang, ia tidak ada masalah.
“Saking aku pengin ada yang digunakan release, kayak ada trauma-trauma yang dimaksud aku pun nggak ngerti,” lanjutnya, mengutip podcast Melaney Ricardo pada Minggu (18/2/2024).
Selain hambatan yang mana menumpuk, Furry Setya juga mempunyai trauma lalu ekspektasi terhadap Winda yang tersebut tiada tersampaikan.
Setelah menceritakan permasalahannya, Furry Setya pun didiagnosis mengalami depresi.
“‘Kamu depresi, mas’. Terus dijelasin, ‘coba deh mas, berdamai dengan diri sendiri. Maafkan diri sendiri. Jangan selalu salahin diri sendiri. Maafin aja diri sendiri, apapun itu. Kamu itu palsu’,” ungkap Furry Setya.
Sayangnya, ketika sang psikiater mengajukan permohonan Furry Setya untuk berkonsultasi kedua kalinya dengan Winda, merek sudah bercerai.
“Aku dikasih waktu dua minggu di Desember. ‘Nanti balik ke di tempat ini lagi, ajak istri’. Tapi semuanya sudah telat,” tandasnya.
REDAKSI17.COM