Jakarta,REDAKSI17.COM – Ganjar Pranowo bercerita tentang cara turis China mengeksploitasi aplikasi digital untuk jalan-jalan ke Bali tanpa mengeluarkan rupiah sepeser pun.
Calon presiden dari PDI-P hal yang membeberkan modus wistawan yang kerap digunakan oleh wisatawan China untuk “jalan-jalan hemat” dalam Bali.
“Wisatawan Tiongkok yang tersebut ke Bali itu pesan tiketnya dari sana, fintech-nya dari sana, lalu barang-barangnya juga beli di dalam dalam sana,” katanya.
Menurut Ganjar, para turis dari China membeli hasil buatan China yang dimaksud itu khusus diekspor ke Bali. Produk itu kemudian dibeli dengan biaya yang jauh lebih banyak lanjut mahal dalam Bali dibandingkan dengan di tempat dalam negara tersebut.
“Saya terkejut itu barangnya itu, banyak yang tersebut beli kasur. Kasurnya made in sana, jadi balik lagi,” katanya.
Modus pengusaha wisata selama China ini sudah lama terjadi pada sentra wisata Indonesia, khususnya Bali, serta dikenal dengan skema “zero dollar.”
Penyelenggara tur China memasarkan paket wisata ke Bali dengan nilai tukar jual yang tersebut dimaksud sangat murah. Di Bali, mereka itu diarahkan untuk berbelanja serta juga makan pada restoran milik warga China. Toko-toko hal itu mengirimkan barang buatan China dengan nilai tukar yang mana mana terpencil lebih lanjut tinggi tinggi.
Pembayaran di dalam dalam restoran itu pun menggunakan aplikasi pembayaran China seperti WeChat. Oleh lantaran itu, semua transaksi turis China dalam Bali tak tercatat di tempat area Indonesia.