Jakarta,REDAKSI17.COM – Ganjar Pranowo, Calon Presiden Republik Indonesia mengakui tiada ada perubahan yang mana yang disebut signifikan pada sektor kegiatan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir. Penyebabnya, kebijakan serta program yang mana hal itu ditempuh bukan dijalankan dengan serius.
“Ya gak niat pak. Mau pakai alasan apa lagi? masih land based,” kata Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang tersebut yang disebut diselenggarakan oleh INDEF serta CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023)
Ekonomi maritim sebenarnya telah terjadi dijalankan menjadi fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak baru menjabat. Program yang dimaksud digadang-gadang kala itu adalah tol laut. Hanya hanya saja memang hingga saat ini dampaknya tidaklah signifikan.
“Kenapa prasarana kesehatannya bangun puskesmas? kenapa bikin jalan tapi gak buat transportasi laut? Sehingga yang digunakan hal tersebut terjadi, waktu saya pada dalam DPR, itu temen-temen dari Maluku itu diminta ada otonomi khusus untuk wilayah kepulauan,” ujarnya.
Laut, kata Ganjar miliki banyak sumber daya alam. Apabila dimanfaatkan mampu menyokong perekonomian nasional, salah satunya rumput laut. “Kenapa saya waktu itu bilang rumput laut? Karena potensialnya gede minta ampun, cuma butuh wilayah 15 meter doang Tapi kenapa gak dilakukan, sebab gak niat.
“Kalau governance ga jalan, maka kritiknya muncul. Menciptakan konglomerasi harapannya itu akan jadi lokomotif yang digunakan hal tersebut menarik gerbong, tapipdb akhirnya putus pak. Maka perbaikannya yang digunakan dimaksud harus dilaukan adalah meluruskan,” jelas Ganjar.