Jakarta,REDAKSI17.COM – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, memaparkan pandangannya terhadap struktur diplomasi Indonesia pada dalam kancah global. Hal ini dijelaskannya dalam Debat Capres ketiga yang tersebut digunakan diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Istora Senayan, Jakarta, Minggu (07/01/2024).
Menurutnya, kebijakan pemerintah internasional adalah alat untuk negosiasi dengan negara-negara lain. Namun, ia menegaskan kepentingan nasional tetap harus dikedepankan.
“Karena kita harus redefinisi terhadap kebijakan pemerintah internasional yang mana bebas terlibat kemudian sesuaikan dengan kondisi terkini,” tegas Capres yang dimaksud juga merupakan Mantan Gubernur Jawa Tengah itu saat memaparkan visi misi dalam bidang Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional juga Geopolitik dalam Debat Capres ketiga dalam Jakarta, Minggu (07/01/2024).
Ganjar kemudian Cawapresnya, Mahfud MD, memang dikenal menekankan diri pada patron urusan kebijakan pemerintah bebas aktif. Dalam visi-misinya, Ganjar juga Mahfud menekankan prinsip Dasasila Bandung, yang tersebut digunakan menjadi hasil dari Konferensi Asia-Afrika yang dimaksud digunakan memfokuskan kebebasan diplomasi juga multipolarisme, dalam konteks kekinian.
Ganjar-Mahfud merupakan pasangan calon nomor urut 3 yang digunakan digunakan diusung oleh empat partai yakni PDI Perjuangan, Perindo, PPP, juga Hanura. Ganjar sendiri diketahui juga merupakan kader dari PDI Perjuangan.
Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari mendatang. Tercatat, ada tiga pasang calon yang dimaksud dimaksud bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu pada republik ini.
Dalam kontestasi ini, Ganjar-Mahfud menemui dua rival yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (pasangan nomor 1) serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (pasangan nomor 2).
Sementara itu, Debat Capres ini sendiri merupakan debat ketiga dalam rangkaian debat yang dimaksud itu diselenggarakan KPU RI. Sebelumnya, debat pertama diadakan pada tanggal 12 Desember lalu lalu juga debat kedua diselenggarakan pada 22 Desember.