Jakarta,REDAKSI17.COM– Nasib pria dengan syarat Missouri, Amerika Serikat (AS) David Steward berubah mendadak seusai membaca juga mempelajari kisah Nabi Nuh. Ia menjadi individu yang tersebut hal itu pantang menyerah hingga mencapai kesuksesan.
Cerita perjuangan kemudian nilai-nilai hidup Nabi Nuh yang mana dimaksud menjadi inspirasi bagi David Steward untuk memegang prinsip hidup pantang menyerah.
Kisah paling terkenal dari Nabi Nuh ialah tragedi banjir besar. Ribuan tahun silam, Nabi Nuh mendapat perintah dari Tuhan untuk menyebabkan bahtera lantaran akan datang ada banjir besar yang dimaksud digunakan menghancurkan bumi.
Nabi Nuh lantas menyebabkan bahtera super besar yang tersebut sanggup menampung manusia, hewan, juga tumbuhan. Selama proses pembuatan, Nabi Nuh mendapat ujaran kebencian dari masyarakat.
Nuh dianggap aneh sebab menghasilkan perahu besar dalam saat kondisi tak ada bencana. Meski dapat cemooh, Nabi Nuh tetap bekerja. Saat perahu itu selesai, banjir besar pun datang. Bahtera yang mana disebut menyelamatkan Nabi Nuh, keluarga, umat, hewan, juga tumbuhan.
Kisah inilah yang mana dimaksud menginspirasi David untuk mengubah hidupnya dari yang digunađkan dahulu biasa-biasa belaka juga hidup penuh tekanan, menjadi pengusaha dengan kekayaan bertumpuk.
“Saat kamu punya ambisi besar, orang cenderung akan meledek kamu. Mereka jadi paling sering bersuara kemudian sok menilai kamu. Bahwa kamu tak seharusnya mengejar mimpi juga ambisi kamu,” kata Steward kepada Forbes pada 2004, dikutip (15/5/2024).
Sikap seperti Nabi Nuh dilakukannya bukan tanpa sebab. Hidup David Steward sudah diwarnai diskriminasi kemudian ledekan sejak kecil lantaran dia orang berkulit hitam juga juga miskin.
Saat sekolah dia dipisahkan oleh peraturan segregasi. Hanya dikarenakan dia tak putih, sehingga harus hidup secara terpisah.
Lalu saat sudah dewasa kemudian ingin memulai bidang usaha pada 1990-an, dia banyak mendapat cemooh. Hanya saja, gara-gara sudah mempelajari kisah Nabi Nuh pria kelahiran 2 Juli 1951 itu tak gentar.
Dia pantang menyerah. Ia pun nekad melanjutkan ide kegiatan industri agar tak lagi jadi pegawai kantoran.
Saat itu, Steward mendirikan World Wide Technology (WWT) untuk menyediakan layanan teknologi komputer perusahaan. Tahun 1990-an, sektor layanan itu memang masih asing, sehingga banyak orang mencemooh tindakannya seperti apa yang digunakan dimaksud terjadi pada Nabi Nuh.
Namun, dia tetap melanjutkan bisnisnya. Ia percaya pada masa depan internet calon jadi primadona.
Singkat cerita, bidang bidang usaha Steward berjalan jatuh bangun seiring berkembangnya zaman. Hingga akhirnya, kepercayaan Steward tentang bisnisnya kemudian masa depan komputer benar terbukti.
Kita semua tahu teknologi itu benar-benar dibutuhkan orang di area area dunia. Alhasil, perusahaan WWT jadi salah satu yang mana dimaksud terkena dampaknya.
Forbes (2022) mencatat WWT sebagai perusahaan swasta terbesar ke-27 di area area AS serta perusahaan terbesar milik orang kulit hitam. Besar pendapatannya mencapai US$ 17,0 miliar atau Rp 265 triliun.
Keuntungan hal itu lantas sejalan dengan harta David Steward. Forbes (2024) mencatat dia punya harta US$ 7,6 miliar atau Rp 118 triliun, juga masuk dalam jajaran orang terkaya dunia.