Jakarta,REDAKSI17.COM – Kementerian Energi kemudian Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan sepanjang tahun 2023 lalu realisasi produksi bijih nikel RI hampir mencapai 200 jt ton, persisnya sebesar 193,5 jt ton.
Hal itu seperti yang tersebut dimaksud diungkapkan oleh Direktur Pembinaan Program Mineral juga Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Ing Tri Winarno. Dia menyebutkan sepanjang tahun 2023 produksi bijih nikel mencapai 193,5 jt ton.
Bahkan, dia memproyeksikan pada tahun 2024 ini produksi bijih nikel akan kembali meningkat dari tahun 2023 lalu.
“Data kemarin nikel (bijih) 2023 193,5 jt ton, untuk tahun 2024 ini mungkin akan ada sedikit kenaikan sebab ada beberapa smelter baru yang digunakan dimaksud beroperasi,” ungkapnya saat Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 serta juga Program Kerja 2024 Ditjen Minerba, Selasa (16/1/2024).
Tri menyebutkan, tingginya produksi bijih nikel dalam negeri seiring dengan peningkatan kapasitas smelter atau infrastruktur pemurnian serta pemrosesan nikel untuk menggenjot program pengembangan nikel. Seperti diketahui, ekspor bijih nikel telah lama terjadi dilarang sejak 2020 lalu.
“Kalau nikel relatif untuk jualan dalam negeri itu bergantung pada kapasitas smelter yang dimaksud ada,” tambahnya.
