DANUREJAN,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta mengapresiasi dan mendukung berbagai kegiatan seni budaya di masyarakat. Salah satunya pagelaran wayang kulit digelar DPRD DIY pada Sabtu (21/6/2026) untuk memperingati  peringatan Bulan Bung Karno di bulan Juni 2025. Pagelaran wayang kulit menjadi bagian dari upaya menggelorakan Pancasila di masyarakat.
Apresiasi dan dukungan Pemkot Yogyakarta itu ditunjukan dengan kehadiran Wakil Walikota Yogyakarta Wawan Harmawan dalam pagelaran wayang kulit di halaman DPRD DIY. Wawan mengapresiasi DPRD DIY yang menyelenggarakan wayang kulit untuk memperingati bulan Bung Karno. Kegiatan itu sekaligus untuk melestarikan budaya  wayang di masyarakat.

“Saya senang sekali ada kegiatan  wayang kulit yang diadakan DPRD DIY untuk memperingati Bulan Bung Karno. Ini justru nguri-nguri kebudayaan,” kata Wawan ditemui di sela pagelaran wayang kulit di DPRD DIY.
Wawan sependapat dengan DPRD DIY yang menjadikan pertunjukan wayang sebagai media menggelorakan dan pembelajaran Pancasila. Pihaknya berharap kegiatan itu dapat rutin diadakan dan mengajak masyarakat untuk lebih mengenal kebudayaan wayang dan mengamalkan Pancasila dan menjadikan Gedung DPRD DIY sebagai rumah rakyat.
“Pancasila sebagai fondasi kita bernegara. Sekarang kita harus mengkampanyekan Pancasila melalui berbagai media. Masih banyak orang hanya menghafalkan Pancasila tapi bagaimana kita menghayati Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.

Dalang Ki Geter Pramuji Widodo saat memainkan wayang kulit.

Gelar wayang kulit di DPRD DIY mengusung lakon Semar Mbangun Khayangan dengan dalang Ki Geter Pramuji Widodo. Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengatakan pagelaran wayang kulit diadakan bertepatan dengan momen peringatan hari wafat atau haul tokoh bangsa Bung Karno yang menggagas lahirnya Pancasila. Pagelaran wayang menjadi ajang mengembangkan pembelajaran Pancasila.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari jalan kebudayaan untuk terus  sinau (belajar) Pancasila dan mempraktikan Pancasila,” imbuh Eko.
Menurutnya praktik hidup Pancasila ada di kehidupan sehari-hari masyarakat. Dicontohkan penjual gudek dengan menerapkan peri kemanusiaan dan keadilan sosial dengan menyediakan banyak pilihan menu dengan harga sesuai kemampuan pembeli. Dia menyatakan Lakon Semar Mbangun Khayangan adalah mimpi bersama untuk menciptakan cita-cita proklamasi dalam mewujudkan masyarakat adil makmur, sejahtera yang mana pemerintah melindungi segenap bangsa.